Geotubing bukan hanya memberikan keseruan Tubing, tetapi juga memberikan nilai-nilai edukasi. “pada awal dibuatnya Geotubing itu karena memang Kita tertarik pada wisata edukatif Geotubing” tambahnya. Konsep wisata yang sangat menarik, yaitu wisata alam sungai yang dipadukan dengan pengenalan sejarah geologi dan nilai edukasi.
Dengan konsep tersebut, setelah ber-Tubing-ria, pengunjung tak hanya dapat keseruan bermain air, tetapi juga memperoleh pengetahuan dan wawasan sejarah. Utamanya sejarah letusan gunung Merapi yang mengeluarkan Lava, yang mana Lava tersebut mengalir ke berbagai daerah, salah satunya menuju Kali Opak Berbah ini.
Selain sejarah, terkandung juga nilai edukasi sosial dan lingkungan. Salah satu perjuangan terberat saat membuka spot wisata yang baru berdiri pada 18 Desember 2016 ini adalah pengambilan sampah di tepi kali Opak. “Jika nanti melihat di kiri kanan (tepi Kali Opak) ada sampah, bisa saya katakan bahwa sampah itu tinggal 25 persen dari awal kami membuka Geotubing” Ujar Pak Sarwoto. “Karena dulu sempat pesimis, mampu gak membersihkan sampah sebanyak ini, karena sampah itu sudah puluhan tahun” Kenang Beliau.
Guna terus mengurangi volume sampah di Kali Opak, Mereka mengadakan “Merti Kali Opak” yaitu gerakan bersih-bersih Kali. Kegiatan kebersihan tersebut dilakukan rutin setiap hari Kamis dan melibatkan puluhan orang. Upaya Mereka dalam membersihkan sungai ini, sedikit banyak akan meng-edukasi masyarakat sekitar sungai (hulu maupun hilir) dan pengunjung Geotubing untuk tidak membuang sampah di Kali.
Dengan konsep wisata yang menarik dan bermuatan edukasi ini, wisata Tubing dengan Geotubing ini ternyata banyak diminati masyarakat. Meskipun baru berdiri pada 18 Desember 2016, Geotubing ini sudah mencatatkan lebih dari 500 pengunjung. Semoga Geotubing Lava Bantal dan masyarakat sekitar dapat terus mengembangkan wisata dengan konsep yang sangat baik ini: keseruan dan edukasi. Agar masyarakat luas dapat terus menikmati menikmati tubing yang syahdu, seru dan bermuatan edu. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H