Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Geotubing Lava Bantal: Syahdu, Seru dan Bermuatan Edu

26 Februari 2017   21:14 Diperbarui: 26 Februari 2017   21:17 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseruan TUbing bareng Geotubing Lava Bantal (gambar: IG @tubinglavabantal)

Melewati Lorong Syahdu di Trek Panjang (foro: yosep)
Melewati Lorong Syahdu di Trek Panjang (foro: yosep)
Sedangkan Trek Pendek hanya berjarak sekitar 400-500 meter, dengan titik start di Jembatan Lava Bantal, atau yang populer dengan nama jembatan Gemblung. Meskipun jarak pendek, namun arusnya sangat deras dan memiliki beberapa tikungan “seksi”. Jalur pendek ini sangat menantang, cocok untuk suka memacu adrenalin.

Keseruan Tubing Di Trek Pendek (gambar:IG @tubinglavabantal)
Keseruan Tubing Di Trek Pendek (gambar:IG @tubinglavabantal)
Bersama Geotubing Lava Bantal: Tubing Bermuatan Edukasi

Geotubing bukan hanya memberikan keseruan Tubing, tetapi juga memberikan nilai-nilai edukasi. “pada awal dibuatnya Geotubing itu karena memang Kita tertarik pada wisata edukatif Geotubing” tambahnya. Konsep wisata yang sangat menarik, yaitu wisata alam sungai yang dipadukan dengan pengenalan sejarah geologi dan nilai edukasi.

Dengan konsep tersebut, setelah ber-Tubing-ria, pengunjung tak hanya dapat keseruan bermain air, tetapi juga memperoleh pengetahuan dan wawasan sejarah. Utamanya sejarah letusan gunung Merapi yang mengeluarkan Lava, yang mana Lava tersebut mengalir ke berbagai daerah, salah satunya menuju Kali Opak Berbah ini.

Selain sejarah, terkandung juga nilai edukasi sosial dan lingkungan. Salah satu perjuangan terberat saat membuka spot wisata yang baru berdiri pada 18 Desember 2016 ini adalah pengambilan sampah di tepi kali Opak. “Jika nanti melihat di kiri kanan (tepi Kali Opak) ada sampah, bisa saya katakan bahwa sampah itu tinggal 25 persen dari awal kami membuka Geotubing” Ujar Pak Sarwoto. “Karena dulu sempat pesimis, mampu gak membersihkan sampah sebanyak ini, karena sampah itu sudah puluhan tahun” Kenang Beliau.

Guna terus mengurangi volume sampah di Kali Opak, Mereka mengadakan “Merti Kali Opak” yaitu gerakan bersih-bersih Kali. Kegiatan kebersihan tersebut dilakukan rutin setiap hari Kamis dan melibatkan puluhan orang. Upaya Mereka dalam membersihkan sungai ini, sedikit banyak akan meng-edukasi masyarakat sekitar sungai (hulu maupun hilir) dan pengunjung Geotubing untuk tidak membuang sampah di Kali.

Dengan konsep wisata yang menarik dan bermuatan edukasi ini, wisata Tubing dengan Geotubing ini ternyata banyak diminati masyarakat. Meskipun baru berdiri pada 18 Desember 2016, Geotubing ini sudah mencatatkan lebih dari 500 pengunjung. Semoga Geotubing Lava Bantal dan masyarakat sekitar dapat terus mengembangkan wisata dengan konsep yang sangat baik ini: keseruan dan edukasi. Agar masyarakat luas dapat terus menikmati menikmati tubing yang syahdu, seru dan bermuatan edu. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun