Pentingnya Teguran untuk Mereka yang Gaya Berkendaranya Berbahaya/Membahayakan
Dari tiga kasus di atas –meskipun masih banyak lagi kasus serupa-, saya jadi berpikir bahwa teguran memang penting untuk mereka yang berkendaranya berbahaya/membahayakan. Teguran, sedikit banyak, akan membantu pengendara tersebut untuk sadar, sehingga akan memperbaiki cara berkendaranya.
Meskipun dari tiga kasus di atas, hanya satu teguran yang berhasil “menyadarkan” si Ibu pada kasus 1. Namun, saya yakin, pemuda pada kasus 2 sedikit banyak akan berpikir atas teguran ringan yang coba saya utarakan padanya. Semoga.
Ketika kita menegur sesorang untuk kebaikan, memang tidak semuanya akan berhasil. Meskipun dengan cara yang halus sekalipun. Namun, untuk kasus 2, sepertinya memang bukan cara halus yang pemuda itu butuhkan. Mungkin cara yang lebih lugas dan tegas.
Layanan Aduan ke Pihak Kepolisian
Terkait teguran tegas apalagi keras, memang bukan ranahnya masyarakat umum. Melainkan wewenang pihak berwajib, misalnya Polisi Lalu Lintas (Polantas). Kita tahu bahwa jumlah Polantas sangat terbatas dan frekuensi patroli jalan raya pun begitu. Oleh sebab itu, sebaiknya, Polantas setempat membuka layanan aduan bagi masyarakat untuk melaporkan pengendara yang membahayakan.
Memang, sudah ada situs www.Lapor.go.id yang menerima berbagai jenis laporan masyarakat untuk berbagai masalah dan ditujukan pada berbagai dinas/pihak. Namun, yang saya amati dari situs tersebut, tindak lanjutnya sering lambat. Sebagai contoh, laporan pada gambar di bawah ini yang tidak mendapat respon. Entah laporan ini ditindaklanjuti atau tidak, yang jelas tidak mendapat respon dari pihak terkait. Padahal respon itu penting, agar masyarakat tidak “kapok” melaporkan berbagai permasalahan menyangkut kebaikan bersama.
Untuk memasyarakatkan layanan aduan ini, Polantas bisa membuat dan memasang spanduk layanan aduan di berbagai tempat strategis di sekitar jalan raya. Misalnya dengan membuat spanduk seperti gambar di bawah ini.
Peran Keluarga untuk Gaya Berkendara