Sekolah sebagai tempat strategis pendidikan yang memberikan ilmu dan menumbuhkan karakter, selayaknya memang dijadikan sebagai tempat belajar yang menyenangkan. Pihak sekolah, seperti guru dan tenaga kependidikan, hendaknya menganggap sekolah sebagai taman dan berbagai fasilitas sekolah sebagai alat/media bermain. Serta mengkondisikan lingkungan sekolah dan pembelajaran yang menarik. Maka guru pun akan senang “memainkan” alat/media tersebut untuk menyampaikan materi pelajaran pada peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan lebih bermakna.
Selain itu, hendaknya guru dan tenaga kependidikan menganggap bahwa siswa adalah peserta didik yang harus dididik, bukan hanya diajar (materi ilmu). Menganggap Meraka sebagai anak kandung yang harus dididik dengan sepenuh hati. Ketika semua itu terjadi, peserta didik akan antusias berangkat sekolah. Belajar di sekolah dengan perasaan senang. Bahkan, peserta didik mungkin saja tidak mau pulang, karena masih ingin “bermain di taman”, masih ingin belajar di sekolah.
Ketika guru mendidik dengan sepenuh hati; peserta didik antusias ke sekolah; orang tua peduli terhadap pendidikan anak dan sekolah; dan masyarakat luas peduli terhadap pendidikan dan perkembangan sekolah, maka pendidikan Indonesia akan menjadi lebih indah dan bermakna.