Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Harga Karet Terus Anjlok, Petani Karet Melirik Nanas

5 Februari 2016   19:24 Diperbarui: 6 Februari 2016   02:13 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu hektar lahan, mereka tanami 30.000 – 35.000 bibit Nanas. Harga bibit nanas Rp. 250 – 300/bibit. Jadi, sudah dapat dihitung berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membeli bibit Nanas. Itu hanya untuk bibit, belum untuk biaya penyiapan lahan dan pupuk.

[caption caption="Salah satu Kebun Nanas (ex kebun karet) di Kampung Saya (dok. pribadi)"]

[/caption]Modal awal besar, penghasilan pun besar. Itulah kalimat yang tertanam pada petani nanas yang mantan petani karet. Hanya dengan menunggu 1 – 2 tahun (tergantung jenis dan kesuburan tanah), mereka sudah bisa menikmati hasil panen. Dengan harga nanas Rp 2000 – Rp 5.000/buah (tergantung jenis dan ukuran) dan hasil panen sekitar 20.000 – 25.000 buah/hektar. Maka, uang puluhan juta sudah menanti di panen pertama. Katakanlah harga satu buah Nanas Rp. 3000, dengan panen pertama 20.000 buah, maka uang Rp. 60 juta Mmereka kantongi. Selanjutnya, petani nanas dapat memanen 2 – 3 kali dalam setahun dan dapat panen dengan baik hingga usia 4 – 5 tahun.

Dengan mengganti karet menjadi nanas, mereka “puasa” 1–2 tahun dan berlimpah uang pada tahun berikutnya. Memang menggiurkan. Anda berminat menjadi petani Nanas? Silahkan mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun