Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Relawan, Kenapa Tidak?

2 Februari 2022   18:26 Diperbarui: 3 Februari 2022   00:01 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: yayasankasihmulia.org

perlu di garis bawahi bahwasanya apabila memang lembaga sosial, berafiliasi dengan sebuah lembaga komersial itu wajib hukumnya memberikan syafaat atau hak jerih kepada relawannya.

Namun jika pada lembaga non-komersial itu para relawan harus sudah sangat memahami jikalau bergabung disana, dan tahu tentang  konsekuensi untuk mereka, jangan pernah menuntut apapun.

Relawan pertama tadi yang pertama tetap dibayar karena sekaligus mereka mengiklankan perusahaannya di simbol-simbol mereka dan kemungkinan juga akan menambah promosi dilapangan.

Sedangkan pada kasus relawan yang kedua mereka benar-benar fokus pada kegiatan mereka di lapangan, benar-benar tak ada salary yang mereka dapatkan dari mana pun, murni jiwa sosialnya dan loyalitas yang tinggi.

Demikian penulis memberikan ulasan tentang relawan, intinya kedua-duanya adalah baik dan akan sangat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya.

Semoga semangat relawan terus ada pada diri kita, sebagai filosofi bahwa kita adalah makhluk sosial dan butuh kepada orang lain dan juga sebaliknya.

Dan satu hal lagi relawan itu bukan sebuah perbudakan, karena itu sangat jauh sekali perbedaannya. Perbudakan itu dipaksakan kepada seseorang atau kelompok, seperti masa Romusha, Semoga semangat relawan terus tumbuh pada jiwa-jiwa yang perduli sesama.*

(YS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun