Rupanya mereka ingin memberhentikan pembangunan tersebut jikalau pembayaran para developer tidak cocok untuk kelompok mereka.
Aku sempat berkata pada si ALOY " hei broe jangan depan-depan kali lah kita nanti mati konyol kita disini, kalau rusuh-rusuh cari jalan untuk loloskan diri, itu jalan setapak ada di samping lokasi pembangunan".
Aku khawatir peristiwa yang menimpanya beberapa waktu yang lalu, hingga tangannya kembung kehijauan saat itu. Dia menjawab kepadaku "Iya Siyap komandan".
Banyak sekali cerita tentang si Aloi saat itu, barangkali akan aku ceritakan di waktu yang akan datang kepada teman-teman semuanya.
Terlebih lagi saat di perkantoran dikawasan Batam center aku dianggap orang NTT dia dikiranya orang Aceh oleh manager perusahaan tersebut.*
(YS)