Mempunyai anak adalah dambaan semua keluarga, bilapun harus beberapa kali gagal namun usaha tetap harus berjalan untuk mendapatkan hal yang di idam-idamkan.Â
Sebuah rumah tanpa anak rasanya sepi, sunyi itulah yang saya rasakan bersama istri hingga beberapa tahun lamanya. Sampai harus keguguran hingga dua kali karena penyakit sel abnormal yang di derita oleh istri.Â
Vonis dokter telah ada, katanya sel abnormal mencapai 10 Cm dan sangat tidak mungkin untuk melahirkan dan bahkan akan terus mengalami keguguran menurut ilmu kedokteran.Â
Ketika itu istri saya yang seorang guru disebuah sekolah juga di rekomendasikan untuk operasi di sebuah praktek di ibukota provinsi.Â
Kami dengan senang hati datang kesana untuk memeriksanya benar saja, bahwa istri di Vonis juga MIOM oleh dokter disana dan merekomendasikan untuk operasi segera, sama saja yang di jelaskan oleh dokter sebelumnya.Â
Namun, apadaya istri tetap tak mau operasi dan ingin juga program kehamilan lagi tidak khawatir akan terus keguguran seperti kejadian-kejadian sebelumnya.Â
Saya merasa was-was dengan keadaan tersebut karena bisa saja terjadi hal hal yang tak di inginkan bila keinginannya terus di paksakan.
Dengan ilham dari Allah, suatu hari saya bertemu dengan seseorang yang menjual obat-obatan herbal, bermula ketika saya membaca sebuah brosur yang terselip di meja. Ketika itu saya beranikan diri untuk membacanya, disana tertulis obat herbal yang bisa menyembuhkan penyakit MIOM yang di derita istri, Mustika Dara namanya herbal produksi dari PT HPAI-HNI.Â
Singkat cerita, istri mulai mengkonsumsi obat tersebut. Juga bersamaan dengan itu Procumin, Madu, Extra Food juga sari kurma, tidak lupa ditambahkan kacang almond dimasa kehamilan istri di konsumsinya hingga 1,5 kg.Â
Berjalannya waktu tibalah saat yang di tunggu-tunggu tepat pukul 06.25 Wib tanggal 25 november 2018 istri harus di bawa lari praktek dokter Taufik Spog, dokter membuat rujukan harus dibawa ke rumah sakit, kami bawalah kesana dengan mobil keluarga.Â
Setiba dirumah sakit, perawat memanggil saya untuk menandatangani surat sebagai kelengkapan administrasi  jika istri harus di operasi, kata perawat tersebut "bisa saja istri bapak terjadi apa-apa nanti jika di operasi, apakah bapak sudah siap?" Dengan rasa berat dan jantung berdegup, siap jawaban saya.Â
Beberapa saat-saat menegangkan saya tunggu, tibalah saat istri di masukkan ruang operasi dengan beberapa antrean pasien operasi cesar saat itu, sungguh hari yang menegangkan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.Â
Istri saat itu sangat lama dikeluarkan dari ruangan operasi berbeda dengan pasien lain, betapa terkejutnya saya setelah selesai operasi rupanya penyakit diangkat sekalian dengan anak dalam proses cesar tersebut, perawat menunjukkan segumpal daging dalam botol yang di masukkan cairan segera di masukkan kedalam lab katanya mau di kirim ke laboratorium di Banda Aceh.Â
Dengan hati suka cita segera saya menuju ke ruangan bayi, yang telah di balut dengan kain dan dituliskan disana lahir dengan berat 4,1 Kg.Â
Kata perawat disana, anak saya lahir dengan berat tidak biasa dan di khawatirkan turunan penyakit gula dari ibunya, namun ajaib bayi kecil asyifa tidak terdeteksi gula dia dalam keadaan normal. Sungguh karunia Allah yang luarbiasa.Â
Teringat dalam hati saya, mungkin inilah karunia allah lewat ikhtiar makan obat herbal beberapa saat yang lalu saat program kehamilan yang telah beberapa kali gagal.Â
Semoga anak asyifa menjadi anak yang shaleha berguna bagi bangsa, Nusa dan agama.Â
Saya ingin berbagi cerita disini bahwasanya untuk para keluarga yang belum di karuniai anak terus lah beriktiar, berdoa bahwa ada jalan yang di tunjukkan Nya, jangan pernah menyerah bahwasanya usaha tersebut terus tercatat di buku malaikat sebagai amalan pahala yang berlimpah. Â Insyaallah aamiin...Â
(Ysf)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H