Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Krisis Transportasi Publik: Hanya Bemo Tidak Ada Pilihan Lain

21 Januari 2025   21:19 Diperbarui: 21 Januari 2025   21:19 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bemo Angkot pada era 70-80an di Timor /Foto: kiriman Rm. Yoris Giri/dokpri

Dengan demikian dari angkutan Bemo beralih ke DAMRI. Damri mulai membuka isolasi dan menguasai beberapa rute yang selama ini sulit dijangkau karena keterbatasan alat transportasi dan jalan raya yang belum beraspal.

Meskipun demikian, setidaknya Damri telah memulai era baru dalam transportasi yang lebih modern. Penulis ingat betul beberapa daerah di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang hanya bisa dilalui oleh Damri seperti Maurisu, Haekto, Oebubun, Bakitolas, Nilulat. Ini semata-mata karena medan yang dilalui masih berupa jalan tanah.

Kesulitan transportasi masih dialami di Timor hingga akhir 2000-an. Karena kesulitan itu, bahkan di daerah-daerah tertentu di Pantai Utara, Damri sudah mencari penumpang pada pukul 23.00 dan baru akan berangkat pada pukul 05.00 atau 06.00 pagi. Itu artinya penumpang yang sudah naik bemo lebih dahlu dari jam 11 malam, harus menginap di atas mobil.

Lebih naif lagi, ada penumpang yang terpaksa harus mengangkat atau menurunkan kursi (spon) penumpang sebagai tanda sudah membeli tiket karena takut tidak kebagian tempat duduk, bahkan takut tidak mendapatkan alat transportasi ke kota.

Era sesudah tahun 2000 hingga sekarang transportasi semakin maju dan berkembang di Timor. Mulai dari kuda, bemo, angkot, hingga Damri, bukan hanya antar kota kecamatan dan kabupaten, tetapi sekarang ini DAMRI telah melayani rute antar negara yaitu: Kupang-Dili (Timor Leste).

Hikmahnya bagi Kemajuan Transportasi

Dari kisah-kisah pilu dalam hal transportasi di Timor yang penuh kenangan itu dapat diambil hikmahnya bagi kemajuan transportasi di Indonesia pada umumnya, dan Timor pada khususnya, sebagai berikut:

1.   Ternyata konflik dapat berdampak positif bagi kemajuan di daerah lain, seperti konflik di Timor Timur hingga berdirinya Negara Timor Leste berdampak positif bagi kemajuan di Timor barat termasuk kemajuan dalam hal transportasi.

2.   Perkembangan alat transportasi mulai dari yang paling sederhana dan alami, hingga transportasi yang semakin maju dan canggih setidaknya membawa pembelajaran bagi manusia, bahwa setiap kemajuan selalu diawali atau dimulai dari kesederhanaan.

3.   Kemajuan transportasi membawa banyak manfaat bagi manusia, yaitu memudahkan mobilitas manusia dan barang,  memudahkan pekerjaan; membantu memajukan perekonomian; menciptakan lapangan kerja, dan membantu integrasi sosial.

Penutup

Demikianlah sebuah gambaran sederhana mengenai krisis transportasi publik yang dialami di Pulau Timor sejak tahun 1970-an hingga sekarang sebagai bagian dari perkembangan dan kemajuan pembangunan di Indonesia. Semoga tulisan sederhana ini membangkitkan kembali kenangan masa lalu dalam menggunakan alat transportasi dan memacu kita untuk keluar dari krisis transportasi di tanah air.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun