Dampak langsung yang diperoleh masyarakat petani sawah di pesisir sungai adalah kurangnya debit air karena adanya lubang-lubnag penampungan air akibat penggunaan alat berat sehingga sulit mengairi sawah mereka.
Seperti yang dialami oleh para petani sawah sepanjang Sungai Noemuti yang selama ini hanya mengandalkan air sungai Noemuti untuk mengairi sawah-sawah mereka.
Seperti dirilis lekontt.com, akibat tambang pasir di Noemuti, menyebabkan air sungai kering, sawah rusak dan akibat lanjutnya adalah rakyat mengalami kelaparan.
Pertambangan pasir ilegal di Sungai Noemuti oleh perusahaan berdampak pada areal persawahan sepanjang pesisir sungai seperti persawahan Tainunus, Desa Naiola; Persawahan Riber di Desa Oenak; Persawahan Nit'os, dan Persawahan Klae di Desa Naiola mengalami kekeringan.
Solusi yang Ditawarkan?
Mau atau tidak mau solusi mesti ditawarkan agar masyarakat para petani kecil yang hanya menggantung hidupnya dari sawah terutama yang airnya diperoleh dari Sungai Noemuti, harus mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak agar mereka tidak terancam oleh kelaparan.
Untuk itu beberapa solusi berikut ditawarkan dan sekaligus dikawal hingga mendatangkan hasil yang diharapkan bersama, yakni:
1. Â Terhadap dugaan tambang liar di Sungai Noemuti oleh PT. Ramayana dan PT. Pelita Nusantara, semua pihak mendesak agar pihak Kepolisian Timor Tengah Utara dapat membangun kerja sama dengan Pemerintah Daerah TTU agar segera memanggil kedua pihak pengusaha tambang tersebut untuk mempertanggungjawabkan tindakan ilegal mereka, dan segera dihentikan. Itu solusi pertama.
2.  Para pemangku adat dan tokoh pemerintah segera menutup akses jalan keluar-masuk kendaraan yang bertujuan untuk mengambil material berupa pasir dan batu di sungai Noemuti sehingga  dapat semakin meminimalisir kegiatan penambangan, dalam hal ini penggunaan alat berat untuk pengambilan pasir.
3. Â Segera membuatkan irigasi yang baik bagi masyarakat petani sawah yang menggunakan air dari sungai Noemuti yang sawahnya berada di pesisir sungai mulai dari Bijeli hingga Maurisu. Dengan membuat irigasi yang baik dan berkurangnya penambangan pasir di Sungai Noemuti dapat menghidupkan kembali para petani sawah di pesisir sungai.
4. Â Dan untuk menambah debit air permukaan pada sungai atau kali Noemuti, maka tiada henti-hentinya solusi yang ditawarkan adalah penanaman pohon-pohonan baru di sepanjang pesisir sungai harus terus digalakkan, supaya mengurangi erosi akibat penggalian itu dan debit air semakin meningkat.
Demikianlah sebuah kajian sederhana mengenai dampak tambang pasir ilegal bagi keberlangsungan sawah di pesisir sungai Noemuti dan solusinya. Semoga bisa membawa manfaat bagi warga.