Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan Kami Dapat Jatah Makan Bergizi Gratis, Bapak Presiden?

16 Januari 2025   11:11 Diperbarui: 16 Januari 2025   11:11 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Senangnya anak menikmati Makan Bergizi Gratis di sekolah (Beritajakarta/Andri Widiyanto)

Karena itu pelaksanaan program nasional ini hendaknya:

1.   Dijaga supaya menjangkau semua, terutama prioritas bagi daerah-daerah dan sekolah-sekolah yang memang sangat membutuhkan asupan dan tambahan nilai gizi.  Bisa makan saja sudah cukup, apalagi kalau bergizi.

2.   Terhindar dari orang-orang yang berhati busuk yang melakukan korupsi terhadap program yang ditujukan kepada orang-orang kecil dan sederhana yaitu anak-anak yang merupakan harapan dan masa depan bangsa. 

3.   Program yang baik ini hendaknya dijaga ketat agar tidak terkontaminasi oleh rencana busuk orang-orang yang tidak bertanggungjawab, dalam hal ini menghindarkan dari makanan basi, kotor, apalagi keracunan.

4.   Selain menyajikan makanan bergizi, para pengelola hendaknya bekerja sama dengan sekolah atau pihak lain untuk memperhatikan suasana makan. Bagi anak-anak makan bersama itu menyenangkan, apalagi suasananya yang menggembirakan. Jangan sampai masing-masing anak berjuang dengan makanannya sendiri, lalu tanpa nilai yang akan dipetik dari sana.

Atas nama siswa yang bertanya kapan mereka akan mendapatkan jatah makan bergizi gratis, kami mendesak agar sekolah-sekolah di perbatasan RI-TL mendapatkan prioritas supaya menambah gizi dan mudah-mudahan kesehatan dan kecerdasan bagi mereka.

Semoga bermanfaat. 

Atambua: 16.01.2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun