Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makan Sirih Pinang Terasa Lebih Nikmat dari Makan Nasi

28 Desember 2024   11:59 Diperbarui: 29 Desember 2024   07:51 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyuguhkan sirih pinang pada upacara adat (Foto kredit dari Facebook Elphy Lau)

Sirih pinang bermakna simbolis (Foto kredit dari Facebook Elphy Lau)
Sirih pinang bermakna simbolis (Foto kredit dari Facebook Elphy Lau)

Kesimpulan

Dari pemaparan sebagaimana dikemukakan di atas, selanjutnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.   Sirih Pinang mempunyai manfaat sebagai sarana mempererat relasi dan komunikasi

Dalam masyarakat Melayu dan Indonesia umumnya, sirih pinang bermanfaat sebagai sarana komunikasi. Dalam masyarakat Melayu dan Timor, menyajikan sirih pinang terlebih dahulu kepada tamu sebelum mempersilahkan tamu untuk makan. Jadi sirih pinang menjadi jamuan pembuka.

Selain itu, sirih pinang selalu disuguhkan sebelum memulai pembicaraan adat. Disinilah sirih pinang berfungsi sebagai sarana media komunikasi antar masyarakat. Karena itulah sering orang katakan, makan sirih pinang terasa lebih nikmat daripada makan nasi.

Menyuguhkan sirih pinang kepada tamu atau kerabat yang dijumpai di jalan juga menjadi kebiasaan masyarakat Timor dan sekaligus menjadi sarana untuk menjalin kekerabatan dan kekeluargaan.

2.   Sirih Pinang mempunyai makna simbolis dan media komunikasi dengan para leluhur

Sirih pinang biasanya dipakai untuk disuguhkan kepada para arwah leluhur yang sudah meninggal karena dipercaya bahwa sirih pinang menjadi sarana atau media komunikasi antara kerabat yang masih hidup dengan para leluhur yang sudah meninggal. 

Biasanya sirih pinang ditaruh di tenasak, lalu di simpan di tempat yang dianggap sebagai tempat bertemu dengan para leluhur. Biasanya di bawah pohon, di kuburan, atau di atas batu tempat mempersembahkan korban. 

Biasanya sesudah menyimpan sirih pinang beberapa waktu, kemudian sirih pinang itu diambil dan dibagikan kepada semua anggota keluarga sebagai tanda mengambil bagian dari kehadiran para leluhur.

3.   Sirih Pinang menjadi komoditas bisnis yang menjanjikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun