Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Rekonsiliasi Masyarakat Inbate dan Nilai Pengorbanan Seorang Gembala

13 Desember 2024   22:18 Diperbarui: 13 Desember 2024   22:21 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Inbate antusias menyambut gembala (dok. pribadi)

Antara peristiwa Hollocoust dan Inbate memang tidak seimbang karena prakteknya berbeda. Namun keduanya memberikan pelajaran bermakna. Apalagi bagi umat dan masyarakat tradisional Inbate, ketika sopi dituang ke tanah dan turun hujan, menandakan antara adat dan agama telah menyatu. Dan itu berarti Allah merestui, dan leluhur pun merestui, peristiwa hari ini terjadi.

Pada hari ini sebuah sejarah tercatat dengan tinta emas, bahwa peristiwa ini tidak boleh lagi terjadi. Sebab bayarannya adalah nyawa. Dengan demikian perjalanan panjang dan melelahkan hari ini berbuah manis. 

Atambua: 13.12.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun