Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Dampak Perubahan Iklim terhadap Turunnya Populasi Kerbau Timor

3 Desember 2024   11:40 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:40 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekumpulan kerbau dilepas di padang penggembalaan di daerah Kabaru, Desa Patawang, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (29/10). KOMPAS/JOHNNY TG 

Ada pun populasi kerbau di beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini berdasarkan BPS NTT tahun 2021 yang diperbaharui per-24 Februari 2024, sebagai berikut:

Sumba Timur: 30.905 ekor; 

Sumba Barat: 7.191 ekor; 

Kupang: 2.078 ekor; 

Timor Tengah Selatan: 342 ekor; 

Timor Tengah Utara: 861 ekor; 

Belu: 305 ekor; 

Malaka: 498 ekor.

Pulau Timor sebagai pulau savana pernah mengalami kejayaan karena memiliki populasi ternak, dalam hal ini sapi dan kerbau karena sebagian besar masyarakat Timor memiliki pekerjaan sebagai petani peternak. 

Pada suatu waktu tertentu pernah terungkap bahwa rata-rata setiap rumah tangga memiliki ternak peliharaan minimal satu ekor sapi. Karena itulah maka pulau Timor pernah tercatat sebagai pulau pengekspor sapi terbanyak di nusantara.

Namun seiring bertambahnya waktu dan kemajuan zaman, populasi ternak khususnya sapi dan kerbau Timor mengalami penurunan.

Semakin menurunnya populasi kerbau di Timor terungkap dalam sebuah riset yang dilakukan belum lama ini.

Peneliti dari Bengkel Apek Nusa Tenggara Timur mengungkap hal tersebut dalam sebuah persentase hasil riset Koneksi (Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia) untuk lingkungan dan perubahan iklim, pada pekan terakhir Agustus 2024 di kota Batu, Malang, Jawa Timur oleh Universitas Mataram (Unram) bersama koalisi perisetnya.

Peneliti Vinsen Bureni dari Bengkel Apek, pada 23 Agustus 2024 di Club Bunga Hotel, Batu, Malang mengungkap anjloknya populasi kerbau Timor.

"Populasi kerbau di kabupaten Kupang saat ini berkurang sangat jauh," katanya. 

Dalam riset partisipatif yang melibatkan para peternak kerbau ini menyebutkan bahwa anjloknya populasi kerbau Timor adalah sebuah realitas yang ditemukan yang punya korelasi kuat dengan perubahan iklim yang terjadi belakangan ini.

Ada pun populasi kerbau yang diteliti menyebar di 3 kedesaan di kecamatan Kupang Timur yaitu Desa Tanah Putih, Kelurahan Merdeka, dan Desa Olatomo. 

Dalam penelitian itu mereka mengukur penurunan populasi kerbau di Timor ini menggunakan metode partisipatif, antara lain penelusuran alur sejarah populasi kerbau di Timor yang dimulai dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun