Semua pihak sudah mengklaim diri menang dan ternyata demikian. Namun persoalan yang terjadi adalah bagaimana dengan keberlanjutan program pembangunan yang ada?
Kalau yang menang adalah paket baru, apakah akan melanjutkan program pembangunan yang telah dirancang oleh pemerintahan sebelumnya?
Sebagai contoh soal: di kabupaten Belu, pada masa kepemimpinan dr. Agustinus Taolin dan Aloysius Haleserens telah menjalankan program unggulan: Pengobatan kesehatan gratis menggunakan KTP di semua fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Dengan dan melalui program kerja ini, banyak masyarakat miskin merasa tertolong karena ketika sakit mereka tidak perlu memikirkan dari mana mereka harus memperoleh uang untuk membayar sewa rumah sakit yang kini tidak bisa murah lagi.
Kalau keberlanjutan program pembangunan tidak berjalan, maka yang dirugikan adalah masyarakat dalam hal orang-orang kecil, miskin, dan menderita.
Penutup
Pilkada telah usai. Semua pihak mesti menahan diri untuk tidak terlalu euforia kemenangan, dan di pihak lain yang kalah tidak perlu berlama-lama tinggal dalam kesedihan dan sakit hati.
Tetapi setelah Pilkada usai, pihak yang menang mesti mendekati dan menggandeng yang kalah untuk bersama-sama melakukan berbagai pembangunan yang pro rakyat kecil dan menderita.
Masing-masing pihak mesti meninggalkan egonya, dan bergabung dengan pemerintahan yang baru untuk melakukan berbagai hal demi keberlanjutan pembangunan di daerah.
Akhirnya proficiat kepada pasangan calon yang telah meraih suara terbanyak dan kemenangan; dan kepada pasangan yang kalah, marilah menjalin kerja sama dengan pemerintah terpilih demi keberlanjutan pembangunan di daerah.
Atambua: 01.12.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H