Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada 2024 Usai: Antara Euforia Kemenangan Paslon dan Keberlanjutan Program Pembangunan

1 Desember 2024   22:06 Diperbarui: 1 Desember 2024   22:27 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belu, Willybrodus Lay dan Vicente Hornai Gonsalves menang/Pos-Kupang.com (Agustinus Tanggur)

Pilkada 2024 Usai: Antara Euforia Kemenangan Paslon dan Keberlanjutan Program Pembangunan

Pilkada 2024 Telah Usai

Secara umum hampir di seluruh tanah air, pelaksanaan Pilkada serentak 2024 berlangsung aman, tertib dan lancar. Paling lambat pada pukul 18.00 hari itu 27 November 2024 di setiap wilayah pemilihan kepala daerah sudah dipastikan adanya pasangan calon kepala daerah yang telah meraup suara tertinggi dan mengklaim diri sebagai pemenang.

Meskipun perhitungan suara secara resmi belum final, namun berkat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, perolehan suara dari masing-masing paslon sudah bisa diketahui melalui pengiriman formulir C1 dari saksi masing-masing paslon di TPS-TPS.

Di wilayah penulis sendiri di Kabupaten Belu, pada pukul 15.00 WITA Paslon dengan nomor urut 01 bertagline SAHABAT telah mengklaim diri sebagai pemenang dengan perolehan suara 45% lebih dibandingkan dengan k3tiga paslon lainnya.  Antara quick count dan real count hampir tidak terdapat selisih yang signifikan.

Menurut pantauan penulis di wilayah perbatasan antara RI dan RDTL dengan tiga kabupaten yang berdekatan yaitu Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Timor Tengah Utara, dua kabupaten telah memastikan kemenangannya. 

Sementara satu kabupaten yaitu Timor Tengah Utara masih menantikan hasil perhitungan yang final dari KPU karena masing-masing paslon mengklaim diri menang. 

Kabupaten Belu, misalnya telah memastikan paslon 01 dengan tagline Sahabat telah menang dari tiga paslon lainnya yakni 02. Paket Satu Hati; 03.  Paket Serius-Akamsi, dan o4. Paket ROMAN.

Di Kabupaten Malaka, kemenangan berada pada paslon 02 yaitu Paket SBS-HMS mengalahkan kedua paket lainnya yakni 01. Paket SN-FBN; dan 03. Paket  KITA-EBA.

Sementara itu di Kabupaten Timor Tengah Utara yang diikuti oleh empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, hingga kini saling klaim kemenangan antara Paket 03. Temneno dan Paket 04. Tulus, sedangkan paket 01. Juang, dan Paket 02. Krisna telah mengakui kekalahannya.

Sambil menanti perhitungan final perolehan suara dari KPU TTU, namun sudah hampir dipastikan Paslon paket 04. TULUS yaitu Falentinus Kebo dan Kamilus Elu memenangkan pertarungan ini.

Dengan itu perhelatan Pilkada telah usai karena telah mendapatkan pemimpin yang baru di wilayah masing-masing. 

Pertanyaannya sejauhmana paket yang terpilih itu sesuai dengan harapan sebagian besar masyarakat demi keberlanjutan pembangunan, ataukah karena faktor lainnya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut diserahkan kembali kepada masyarakat pemilih di wilayah masing-masing.

Euforia Kemenangan Paslon

Meskipun belum ada pengumuman resmi dari penyelenggara pemilihan umum kepala daerah di Kabupaten/Kota, namun entah secara sepihak atau pun telah diakui bersama, paket tertentu telah meraih kemenangan.

Dan selanjutnya tidak bisa dihindari apa yang dinamakan euforia kemenangan dari pasangan calon yang telah menang.

Meskipun jauh-jauh hari Bapak Presiden RI, Prabowo Subianto telah mengingatkan agar yang menang tidak perlu bereuforia, demikian pun yang kalah jangan terlalu bersedih hati.

Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh kontestan Pilkada serentak 2024 agar tidak terlalu berlebihan dalam merayakan kemenangan dan tidak terlalu larut dalam kesedihan jika kalah.

Presiden berharap apapun hasil Pilkada serentak 2024 dapat disikapi oleh setiap kontestan secara bijak dengan kembali bekerja sama setelah pertarungan politik rampung.

"Yang menang biasa-biasa saja jangan euforia, yang kalah biasa-biasa saja. Yang penting kalau menang bekerja untuk seluruhnya, kalau kalah mendukung yang menang untuk seluruhnya untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam pidatonya saat pertemuan tahunan Bank Indonesia, Jumat, (29/11) malam sebagaimana dirilis dalam CNN Indonesia.

Euforia kemenangan tidak bisa dihindari. Hasil pantauan penulis, dari Kabupaten Belu, para pendukung dan pemilih paket SAHABAT sejak Rabu, 27 November 2024 pukul 15.00 atau dua jam setelah pelaksanaan Pilkada sudah mengklaim menang dan melakukan pawai kemenangan. 

Euforia kemenangan itu dilakukan dengan melakukan pawai kendaraan bermotor dengan berbagai atraksi antara lain menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, tronton, dan lain-lain menyusur seluruh wilayah kota Atambua hingga berakhir di Lapangan Umum kota.

Demikian pun di kota Betun dan Kefamenanu, euforia yang sama dilakukan oleh Paket pemenang di Malaka yaitu SBS-HMS dan Pakret Tulus di kota Kefamenanu.

Pawai kendaraan bermotor ini selain menimbulkan kebisingan dan kegaduhan, tetapi juga menghambat lalulintas jalan raya karena semua pendukung tumpah ruah di jalanan sehingga menimbulkan kemacetan.

Keberlanjutan Program Pembangunan

Semua pihak sudah mengklaim diri menang dan ternyata demikian. Namun persoalan yang terjadi adalah bagaimana dengan keberlanjutan program pembangunan yang ada?

Kalau yang menang adalah paket baru, apakah akan melanjutkan program pembangunan yang telah dirancang oleh pemerintahan sebelumnya?

Sebagai contoh soal: di kabupaten Belu, pada masa kepemimpinan dr. Agustinus Taolin dan Aloysius Haleserens telah menjalankan program unggulan: Pengobatan kesehatan gratis menggunakan KTP di semua fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Dengan dan melalui program kerja ini, banyak masyarakat miskin merasa tertolong karena ketika sakit mereka tidak perlu memikirkan dari mana mereka harus memperoleh uang untuk membayar sewa rumah sakit yang kini tidak bisa murah lagi.

Kalau keberlanjutan program pembangunan tidak berjalan, maka yang dirugikan adalah masyarakat dalam hal orang-orang kecil, miskin, dan menderita.

Penutup

Pilkada telah usai. Semua pihak mesti menahan diri untuk tidak terlalu euforia kemenangan, dan di pihak lain yang kalah tidak perlu berlama-lama tinggal dalam kesedihan dan sakit hati.

Tetapi setelah Pilkada usai, pihak yang menang mesti mendekati dan menggandeng yang kalah untuk bersama-sama melakukan berbagai pembangunan yang pro rakyat kecil dan menderita.

Masing-masing pihak mesti meninggalkan egonya, dan bergabung dengan pemerintahan yang baru untuk melakukan berbagai hal demi keberlanjutan pembangunan di daerah.

Akhirnya proficiat kepada pasangan calon yang telah meraih suara terbanyak dan kemenangan; dan kepada pasangan yang kalah, marilah menjalin kerja sama dengan pemerintah terpilih demi keberlanjutan pembangunan di daerah.

Atambua: 01.12.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun