Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendengarkan Pengalaman Berpastoral di Tengah Perubahan Iklim dan Cuaca yang Tak Menentu

19 November 2024   21:31 Diperbarui: 19 November 2024   22:45 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya pada tanggal 21 September 2007 terjadilah pengalihan estafet penggembalaan umat kepada Mgr. Dr. Dominikus Saku sebagai Uskup keempat Keuskupan Atambua.

Terobosan Baru Uskup Domi

Sebagai seorang Uskup muda, Mgr. Dominikus Saku memiliki banyak cita-cita dan gagasan untuk membangun keuskupan Atambua sebagai Eden yang baru dengan nama Atambua Eden.

Meskipun terobosan itu sering dipandang dengan sebelah mata, namun cita-cita itu kini menjadi kenyataan. Melalui usahanya untuk  mengembangkan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif,  beliau mendorong umat dan para pastor paroki untuk mengikuti Pekan Pameran Ekonomi Kreatif yang diadakannya setiap tahun sejak tahun 2009.

Salah satu terobosan yang berhubungan dengan bidang produksi pertanian adalah mengadakan lomba antar petani dan orang muda 'pisang yang masak di pohon.' Maksudnya dengan mengadakan lomba ini, orang tidak lagi memanen pisang belum pada waktunya. Artinya ketika pisang belum matang betul atau masak di pohon, sudah dijual atau dibeli dengan harga yang murah sekali oleh para penjual pisang di pasar.

Selain itu, beliau juga melakukan proyek pembagian dan penanaman 'Jeruk Keprok Soe' bagi seluruh umat melalui paroki-paroki di Keuskupan Atambua. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi umat melalui produksi jeruk Keprok Soe dan dengan itu dapat melestarikan Jeruk Keprok Soe yang hampir punah.

Dan tentunya yang paling mendapat perhatian saat ini adalah Pilot Project Atambua Eden dengan tujuan untuk menciptakan Eden di seluruh wilayah Keuskupan Atambua. 

Dan untuk menjadi contoh Atambua Eden itulah maka kini di sekitar Uskupan Atambua dikembangkan lahan pertanian dengan berbagai komoditi, tanaman hortikultura, dan  kolam pemancingan Ikan Nila baik sebagai Taman Eden maupun taman rekreasi yang edukatif.

Pastoral di Tengah Perubahan Iklim dan Cuaca yang Tak Menentu

Tahun 2024 boleh dikatakan sebagai tahun yang memprihatinkan dengan iklim yang tak menentu. Dalam kegiatan evaluasi tahunan ini banyak peserta mengeluhkan tentang perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu tahun ini sehingga menyebabkan banyak umat atau rakyat tidak mempunyai penghasilan yang tetap.  

Karena itu boleh dikatakan bahwa dalam evaluasi perencanaan ini juga tepat untuk mendengarkan sharing pengalaman berpastoral di tengah perubahan iklim dan cuaca yang tak menentu.

Terutama para petani kecil yang mengandalkan hujan untuk mengolah sawah dan kebun akibat kemarau panjang tidak dapat menanam dan memperoleh hasil jagung dan padi yang memadai.

Meskipun sepanjang tahun 2024 banyak kegiatan dalam rangka Laudato Si Action Platform (LSAP) dengan menanam banyak anakan pohon produksi dan penghijauan, namun dilaporkan dalam kegiatan evaluasi ini bahwa akibat kemarau panjang maka banyak anakan pohon yang telah ditanam terpaksa mati kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun