Ketiga, Menjadi pemimpin tidak hanya bisa mengobral janji tetapi janji itu harus ditepati. Jadi antara janji dan harapan, akan berpaut pada kenyataan. Siapa yang berjanji, dia pula yang harus menepatinya. Bukan sebaliknya pandai berjanji, tetapi selalu ingkar janji.
Terakhir, akan jadi apakah kabupaten Belu lima tahun yang akan datang (2024-2029) sangat tergantung pada apa yang Anda pikirkan hari ini.Â
Pilihan Anda sangat menentukan eksistensi kabupaten Belu kedepan. Salah memilih pemimpin, kita akan menyesal selama lima tahun.Â
Apabila publik dimintai untuk memberikan penilaian terhadap materi dan kualitas debat II pilkada Belu ini, maka setidaknya dapat dikatakan begini:Â
Paslon Satu Hati sebagai calon bupati Incumbent masih menempati urutan teratas perangkingan; diikuti oleh pendatang baru yang masih semangat dan energik paslon Serius Akamsi; diikuti pula oleh paslon Roman yang terkesan mempunyai dendam politik; dan terakhir paslon 01 yang terkesan tertatih-tatih.
Atambua: 04.11.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H