Kabupaten Malaka dan Aka Bilan Sebagai Makanan Khas yang Kaya Makna
Apakah pembaca sudah pernah jalan-jalan ke Timor, khususnya Kabupaten Malaka? Kalau belum, penulis ingin sekali mengajak Anda berjalan-jalan ke kabupaten Malaka sekligus untuk mengenal lebih jauh tentang kabupaten bungsu di pulau Timor ini. Â
Dalam tulisan ini, penulis akan memperkenalkan Kabupaten Malaka sebagai kabupaten baru dengan Aka Bilan sebagai makanan khas masyarakatnya yang kaya makna dan simbol.Â
Yuk, mari kita ikuti sajiannya
Mengenal Kabupaten Malaka
Kabupaten Malaka merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Belu pada 14 Desember 2012 dengan ibukotanya Betun.Â
Jumlah penduduk kabupaten Malaka tercatat 199,78 ribu jiwa berdasarkan data BPS per Juni 2023. Jumlah penduduk tersebut tersebar pada 12 kecamatan dan 127 desa/kelurahan.
Secara budaya dan bahasa, kabupaten Malaka tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Belu. Keduanya memiliki tarian khas Tebe, Likurai dan Bidu yang hampir sama. Yang berbeda mungkin hanya pada lenggak lenggoknya saja.Â
Di kabupaten Malaka ada Sungai dan Jembatan Benenai yang terkenal karena beberapa kali mengalami banjir bandang dan menyebabkan bencana nasional.Â
Tarian Likurai yang khas dengan lenggak lenggok gadis Malaka yang selalu memakai kain tenun merah manyala, menjadikan Kabupaten Malaka terus bernyala.
Saat ini di Kabupaten Malaka juga sedang panas-panasnya mempersiapkan Pilkada 2024. Ada tiga pasangan calon yang sedang berkompetisi dalam Kampanye putaran terakhir yaitu Paslon SN-FBN yaitu Dr. Simon Nahak-Felix Bere Nahak sebagai Petahana; Paslon SBS-HMS yaitu dr. Stefanus Bria Seran -Hendri Melki Simu; dan Paslon KIM-EBA yaitu Louise Lucky Taolin-Eduardus Bere Atok.
Kabupaten Malaka sendiri juga memiliki Pos Lintas Batas Negara dengan Timor Leste yang dikenal dengan Pos Perbatasan Mota Masin.