Di Malaka ada juga tempat wisata lho.... di sana ada Wisata Pantai Motadikin; ada Wisata Pantai Raihenek; ada Kampung Adat Tuaninu di Desa Kusa Malaka Timur; ada Kolam Mata Air Weliman, ada Bukit Lumpur Masin Lulik; Pantai Abudenok, dan lain-lain.Â
Aka Bilan Penganan Khas Malaka
Ada lagi satu kekhasan dari  Kabupaten Malaka yang tidak bisa dijumpai di tempat lain yaitu AKA BILAN yang dalam bahasa lokal yaitu bahasa Tetun merujuk pada Sagu Bakar/ Sagu Panggang.
Aka bilan merupakan makanan khas masyarakat kabupaten Malaka yang telah diwariskan sejak zaman dahulu yang menjadi makanan pokok masyarakat terutama pada masa paceklik.Â
Ada tiga bahan dasar pembuatan Aka Bilan yaitu sagu yang telah dihaluskan, kacang hijau dan kelapa yang diparut. Ketiga bahan ini kemudian dicampur menjadi satu, lalu diolah dengan cara dipanggang menggunakan wadah dari tanah liat dengan bentuk dan model yang khas.
Dalam perkembangannya, pembuatan Aka Bilan ditambahkan bahan-bahan lain untuk memperkuat rasa dan meningkatkan minat masyarakat untuk membeli.Â
Seorang pembuat Aka Bilan bernama Yasinta Buik menuturkan kepada penulis bahwa untuk menghasilkan Aka Bilan yang manis dan segar, kita harus rela untuk menahan panas. Karena harus duduk di dekat tungku (tradisional), dengan tangan yang siap untuk bisa kena api sesewaktu.
"Untuk menghasilkan Aka Bilan yang manis kita harus kena panas, kalau tidak, ya tidak bisa karena kita harus langsung duduk dekat tungku", katanya.
"Sesewaktu kita punya tangan bisa ke api atau kena panas dari tacu (tanah liat) yang menjadi media panggangnya itu", Ina Hoar menjelaskan.
Bahan-bahan lain yang biasa ditambahkan dalam pembuatan aka bilan adalah coklat, keju, gula dan susu. Dengan demikian, Aka Bilan tidak hanya merupakan hidangan lezat, tetapi juga bergizi tinggi.
Ibu Yasinta Buik (50) merupakan salah satu penjual legendaris Aka Bilan di Malaka. Ia bercerita tentang awal mula sagu bakar khas Malaka mulai masuk pasaran.
"Aka Bilan sudah mulai masuk pasar dari tahun 1945. Ini yang namanya Aka Bilan, ini adalah makanan pokok kami dari dulu sejak nenek moyang. Saya sendiri jual aka bilan mulai tahun 1995 sampai sekarang. Saya jualan tiap hari hari Selasa di pasar Wemasa, hari Senin di pasar Welaus, dan hari Kamis di sini (Betun)."Â
Aka Bilan juga melambangkan hubungan erat antara masyarakat Malaka dengan tanah dan budaya mereka. Dari cara membuatnya yang masih sangat tradisional menjadikan Aka Bilan menjadi satu-satunya penganan yang khas di Malaka.
Aka Bilan enaknya kalau di makan panas-panas. Jadi begitu diambil atau diturunkan dari tacu-nya langsung kita sambar bersama dengan segelas kopi hitam atau teh panas, aduh nikmatnya.