Aka bilan juga bisa dijadikan oleh-oleh, sebagai buah tangan sepulang dari kabupaten Malaka. Bisa dibawa untuk mereka di rumah. Kalau sudah dingin, sebaiknya dikukus lagi biar makin segar, baru dimakan lagi....
Makna dan Simbol Aka Bilan Â
Bagi masyarakat di Pulau Timor, sagu adalah bahan pangan pokok yang memiliki peranan vital dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai makanan pokok non beras, Â Aka Bilan juga mengandung beberapa makna dan simbol tertentu bagi kehidupan masyarakat Malaka, antara lain :
1. Simbol Kesederhanaan dan Kemandirian
Sagu sebagai bahan utama Aka Bilan, mencerminkan filosofi kesederhanaan dan kemandirian. Pohon sagu yang tumbuh secara alami di hutan-hutan lokal. Pada zaman dulu, pohon sagu dijumpai di mana-mana khususnya di kabupaten Malaka. Masyarakat setempat  mengandalkannya sebagai sumber pangan yang stabil dan mudah diakses.
Proses pengolahannya yang sederhana, mencerminkan kesederhanaan wanita Timor sebagai pengolahnya, namun efektif menegaskan nilai-nilai kehidupan yang praktis dan mandiri.
2. Keterhubungan dengan Alam
Penggunaan sagu sebagai bahan pangan mencerminkan kedekatan masyarakat dengan alam. Mendapatkan pati sagu sendiri berasal dari pohon sagu atau gewang. Kulit pohonnya yang keras mencerminkan watak orang Timor yang keras, namun begitu mencapai isinya terasa lembut selembut hati orang Malaka.
Proses hingga pengolahannya menjadi makanan siap saji menunjukkan rasa hormat dan tanggung jawab terhadap sumber daya alam. Ini merupakan bentuk penghargaan manusia terhadap lingkungan yang menyediakan kehidupan dan sumber daya bagi  kehidupannya.
3. Makna Sosial dan Komunitas
Pembuatan dan konsumsi Aka Bilan seringkali dilakukan dalam konteks acara adat atau perayaan komunitas. Hal ini memperkuat nilai kebersamaan dan solidaritas dalam masyarakat Timor khususnya Malaka.
Mengumpulkan keluarga dan teman untuk berbagi Aka Bilan bukan hanya tentang menikmati makanan. Tetapi, bagaimana merayakan hubungan sosial dan budaya yang mendalam dalam suatu kebersamaan yaitu Komunitas Pencinta Sagu Malaka.
Rekor MURI
Dalam rangka Festival Bidu Tais Mutin dan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 serta hari jadi Kabupaten Malaka ke-10, sebanyak 2.000 aka bilan tersaji dan dinikmati oleh masyarakat.Â
Festival ini kemudian tercatat dalam Rekor MURI pada 15 Agustus 2023 Â dengan rekoris Pemerintah Kabupaten Malaka nomor rekor 11119.
Penutup
Demikianlah tiap-tiap daerah dengan keunikan dan kekhasannya yang menandakan betapa kita hidup dalam kebhinekaan yang harmonis.