Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pilkada Hijau 2024 dan Kekeringan Akibat Perubahan Iklim di Nusa Tenggara Timur

26 Oktober 2024   09:27 Diperbarui: 30 Oktober 2024   20:49 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut tim Aksi Puasa Pembangunan Indonesia, salah satu penyebab terjadinya kekeringan paling parah saat ini adalah karena ulah manusia sendiri. 

Bayangkan, berapa banyak pohon di hutan yang telah ditebang? Lalu tidak ada upaya untuk menanam kembali. Bagaimana bisa hujan kalau tidak ada penguapan dari pohon-pohon di hutan?

Berapa banyak tempat yang terjadi kebakaran karena sumber api kecil yang ditimbulkan misalnya oleh ulah seorang 'perokok' yang membuang puntung rokoknya dari dalam mobil persis di pinggir jalan yang ada sampah kering. Lantas terjadi kebakaran.

Nah, kalau sudah begini mau bagaimana lagi?

Dampak Kekeringan bagi Manusia

1. Penurunan kuantitas dan kualitas air

Hanya ada kekeringan dan kekurangan air di mana-mana. Debit air pada sumber-sumber mata air menurun. Hal itu berpengaruh selain pada jumlah atau kuantitas sumber air juga pada kualitas air itu sendiri.

Pada musim kekeringan seperti sekarang ini, sumur-sumur gali menjadi kering. Orang mulai mengonsumsi air dari sungai atau kali. Bisa dibayangkan kualitas airnya bagaimana? Tapi mau tidak mau, orang harus minum supaya bertahan hidup.

2. Peningkatan kejadian penyakit

Kekeringan juga dapat menyebabkan menularnya beberapa penyakit seperti penyakit kulit karena kurang kebersihan. Akibat kekurangan konsumsi air menyebabkan ISPA, tenggorokan kering, sariawan, batuk pilek, dan lain-lain. Penyakit juga melanda ternak dan tumbuhan akibat kekeringan itu.

3. Peningkatan angka kematian

Akibat lebih lanjut dari kekeringan yang berkepanjangan itu ada peningkatan angka kematian baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Pada musim kering seperti saat ini, dimana-mana kita jumpai bangkai binatang yang mati mengenaskan, sekali lagi karena kurangnya air dan teriknya matahari yang menyengat akibat dehidrasi.

4. Berdampak pada kesehatan mental yang merugikan

Demikian pun kekeringan yang berkepanjangan dapat menyebabkan orang stres dan akibat lanjutnya adalah orang mengalami sakit mental. Orang mengalami pikiran buntu dan dengan demikian merugikan dirinya.

Cara Mengatasi Kekeringan dan Solusi yang Ditawarkan

Di sini penulis mengemukakan adanya 6 cara yang harus ditempuh untuk mengatasi semakin merebaknya kekeringan akibat sumber mata air semakin sulit dibendung.

1. Mengusahakan teknik irigasi yang efisien

Cara menghadapi ancaman kekeringan yang paling mudah adalah penyediaan air terutama oleh pemerintah setempat. Namun pertanyaannya: sampai kapan hal itu berlangsung? Saat ini untuk membantu masyarakat, beberapa paslon membantu membagikan air bersih bagi masyarakat. 

Tetapi rupanya yang paling penting untuk para paslon adalah mencari solusi bersama seperti yang ditawarkan oleh Paslon 03 NTT: SPK alias Simon Petrus Kamlasi tentang perlunya mengadakan sumur artesis.

2. Pembuatan waduk buatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun