Baik Mama Itha maupun Tell Tule mengatakan bahwa kue cucur harus dibuat dengan air gula merah yang lebih banyak agar warna dan bentuknya menjadi bulat sempurna seperti topi. Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.
"Pembeli itu adalah raja. Mereka biasa pilih-pilih. Kalau bentuk dan warnanya tidak baik, mereka pasti cari yang lain. Karena itu kita harus buat yang terbaik supaya menarik pembeli," kata keduanya sepakat.
Setiap hari bahkan di hari libur, kue cucur Oesao menjadi jajanan yang wajib dinikmati oleh baik warga kota Kupang sendiri maupun para penumpang bus jurusan Kupang-SoE, Kupang-Kefa, Kupang-Atambua hingga tujuan Kupang-Dili.
"Di sepanjang jalan Trans Timor Oesao ini ada beberapa penjual kue cucur juga, biasanya kalau hari libur, banyak sekali orang yang datang beli cucur di sini," kata Mama Itha dibenarkan Tell Tule.
Pelajaran yang Dapat Dipetik
1. Para penjual Kue Cucur khas Oesao, Timor berusaha dari waktu ke waktu agar jajanan mereka dapat dibeli oleh para pembeli yang datang dari kota Kupang dan penumpang bus Trans Timor. Karena itu mutu atau kualitas kue cucur mereka harus selalu ditingkatkan dari saat ke saat, sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi dan kepuasan batin. Selain itu mesti menjaga agar persaingan atau kompetisi antar penjual kue cucur terjaga dengan baik supaya tidak menimbulkan gejolak di antara mereka.
2. Para pembeli atau penikmat kue cucur khas Oesao baik dari kota Kupang maupun penumpang bus Trans Timor hendaknya turut memperkenalkan kekhasan jajanan kue cucur kepada anggota keluarga atau kenalan sehingga membantu menambah penghasilan bagi ibu-ibu penjual kue cucur di Lapak Oesao.
3. Dengan membeli kue cucur khas Oesao, Anda telah turut membantu menambah penghasilan bagi keluarga-keluarga dan sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
4. Datanglah ke Oesao dan Anda akan dipuaskan dengan Kue Cucur khas Oesao dan segelas kopi hitam untuk memuaskan dahaga Anda dalam perjalanan sambil menikmati indahnya panorama Timor sepanjang musim.
"Bae sonde bae tanah Timor lebe bae. Leko ka naleko kue cucur na leko nes."
Atambua: 21.10.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H