Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menyiasati Agar Tanaman Klengkeng Cepat Berbuah

15 Oktober 2024   18:15 Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:54 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pohon dan buah klengkeng/Dinas Lingkungan Hidup/probolinggo

Menurut sumber itu, jika tanaman klengkeng yang saya tanam itu berasal dari cangkok, atau okulasi, atau sambung pucuk, atau stek batang, sudah tentu hanya butuh waktu 2 tahun untuk berbuah. Tetapi karena berasal dari biji maka ia membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk berbuah yaitu sekitar 7 hingga 10 tahun lebih.

2.   Kemungkinan kedua, pohon klengkeng yang saya tanam merupakan varietas golongan Temperate.

Sumber itu mengatakan bahwa ternyata ada lebih dari belasan hingga puluhan jenis atau varietas. Dan dari semua jenis itu, ada dua kelompok besar yaitu varietas golongan Temperate dan Non-Temperate.

Yang dimaksudkan dengan golongan Temperate adalah golongan varietas klengkeng yang harus diberikan zat perangsang buah supaya ia dapat berbuah. Tanpa itu, jangan harap bohon klengkeng bisa berbuah dengan sendirinya.

Sedangkan Non-Temperate adalah sebaliknya, ia tidak membutuhkan zat perangsang sama sekali untuk berbuah.

3.   Kemungkinan ketiga, pertumbuhan daun terlalu subur.

Ada yang mengatakan kepada saya bahwa pertumbuhan daun yang terlalu lebat dan pesat akan menghambat tanaman berbuah. Ternyata betul bahwa jika tunas dan daun baru selalu tumbuh susul menyusul setiap bulan, maka tanaman itu akan sulit berbunga.

Faktor paling utama penyebabnya adalah karena tanaman tidak pernah kekurangan air sepanjang tahun, sekalipun pada musim kemarau.

4.   Kemungkinan keempat, pohon kekurangan nutrisi berkepanjangan

Menurut sumber tersebut,jika tanaman klengkeng yang ditanam secara asal-asalan dan tanpa perawatan yang baik sama sekali, apalagi pada lokasi tanam yang tidak subur, maka tanaman klengkeng akan sulit mendapatkan sumber makanan yang mencukupi. Akibatnya pertumbuhannya akan menjadi lemah dan merana. Sehingga jangankan untuk berbuah, bisa bertahan hidup saja sudah bersyukur.

5.   Kemungkinan kelima, Pohon tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup.

Semua tanaman buah membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup selama 8-10 jam sehari. Untuk tanaman klengkeng yang ditanam di pekarangan rumah setidaknya harus kena sinar matahari minimal 6 jam sehari. Sebab cahaya matahari merupakan pemeran utama yang mendukung tanaman untuk berfotosintesis.

Jadi jika tanaman tidak cukup mendapatkan sinar matahari, maka sudah tentu akan menyebabkan tanaman tidak mampu mengolah makanan di dalam daunnya dengan baik, sehingga pertumbuhannya akan terhambat bahkan bisa mati.

6.   Kemungkinan keenam, pohon klengkeng sedang diserang hama atau penyakit tanaman kronis

Setiap tanaman tidak luput dari hama atau penyakit.Namun yang menjadi soal adalah apabila serangan hama tersebut tidak ditanggulangi dengan baik. Akibatnya serangan semakin parah dan kronis yang memicu kerusakan pada sebagian besar jaringan tanaman.

7.   Kemungkinan ketujuh, Fisiologi tanaman bermasalah.

Jika keenam faktor tadi ridak ada yang sesuai dengan kondisi tanaman di lapangan, maka kemungkinan besar ada masalah internal di dalam tubuh tanaman klengkeng itu sendiri yang sulit untuk diketahui. Maka terhadap hal ini, sebaiknya kita tak perlu pusing, pasti ada solusinya yang tepat.

Solusi yang Ditawarkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun