Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Vasektomi Sepi Peminat? Praktekkan 3 Pendekatan Baru Ini

24 September 2024   17:21 Diperbarui: 24 September 2024   17:22 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vasektomi / Antara News

Meskipun vasektomi itu sesuatu yang masih sepi peminat, namun sebagai saah satu alat kontrasepsi dalam rangka mengurangi kelahiran, maka mau tidak mau harus dikampanyekan.

Supaya vasektomi bisa diterima dan diminati banyak pria dan bapak sebagai salah satu kontrasepsi kiranya perlu melakukan beberapa pendekatan sebagai berikut:

Perlu Contoh Konkret bukan Teori Saja

Akan lebih baik dan berdayaguna apabila dalam rangka promosi agar banyak pria dan bapak berminat pada vasektomi baiklah kalu menghadirkan seorang tokoh atau petugas media yang sudah pernah mengikuti vasektomi. Hal itu akan lebih efektif daripada sekedar omon-omon tentang vasektomi.

Kalau ada tokoh masyarakat atau petugas media atau bapak keluarga berpengaruh yang langsung memberikan sharing pengalamannya terkait keikutsertaan pada vasektomi, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi pertimbangan bagi para pria untuk terlibat vasektomi.

Menghadirkan Istri atau Ibu yang Suaminya telah ikut Vasektomi

Ya sebagai bahan sharing pengalaman, mungkin baik kalau seorang ibu atau istri yang suaminya telah ikut vasektomi bisa berbagi cerita dengan para istri atau perempuan untuk menghilangkan mitos bahwa vasektomi mengurangi gairah seks suami.

Hal ini tentu akan menjadi dorongan tersendiri bagi para ibu agar suaminya juga mengikuti program vasektomi tersebut.

Memperluas Tugas dan Tanggungjawab Kontrasepsi  pada Pria dan Wanita

Kalau selama ini hanya wanita dan istri yang selalu menjadi sasaran alat kontrasepsi, maka perlu pendidikan dan edukasi yang baru mengenai tugas dan tanggungjawab kontrasepsi adalah suami dan istri. 

Dengan demikian, para suami juga ikut berpikir tentang tugas dan tanggungjawabnya terhadap pencegahan kehamilan dengan menggunakan vasektomi sebagai pilihan kontrasepsi.

Kampanye ini harus dilakukan terus menerus dan sejak dini supaya  mengubah mindset baik suami maupun istri tentang kepesertaan vasektomi ini.

Penutup

Akhirnya, untuk menarik banyak orang terutama para pria dan bapak terhadap program vasektomi, diperlukan strategi yang tepat, melalui pemberian informasi dan edukasi yang benar dengan menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh yang telah menjalani vasektomi tersebut.

Kiranya melalui pendekatan yang jitu selain menarik minat dan menjadi pilihan yang tepat bagi kaum pria dan bapak, tetapi terutama karena keberhasilannya sebagai alat kontrasepsi pria untuk mewujudkan keluarga berencana yang baik dan efektif.

Atambua: 24.09.2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun