* Politik "Uang" tidak dibenarkan. Janganlah kita memilih seorang pemimpin karena dibayar atau diberi uang. Sebab sesudah dia terpilih tidak akan melakukan banyak hal karena ia telah mengeluarkan banyak uang untuk membayar kita. Maka rakyat tidak akan memiliki banyak hak untuk menuntut dari pemimpin atau bupati dan wakil bupatinya karena merasa telah membayar suara kita.
* Janganlah memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati karena popularitas dan bukan karena kompetensi. Misalnya semua pasangan calon mempromosikan kesehatan sebagai program unggulan. Tetapi dalam memilih tentu saja kita harus memilih pasangan calon dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang sesuai. Sebab memilih bupati dan wakil bupati 'bukan memilih kucing dalam karung' tetapi mempertimbangkan juga rekam jejaknya.
* Meskipun banyak calon tetapi hanya satu yang harus dicoblos atau diberi suara. Maka pergunakanlah hak suaramu dengan baik dan benar. Pilihlah calon pemimpinmu yang dapat dipercaya akan membawa daerahmu ke depan.
* Terakhir, janganlah ANDA sekali-kali GOLPUT karena orang yang golput tandanya orang tidak bertanggungjawab. Maka sebagai warga negara dan warga daerah yang baik dan bertanggungjawab, berikanlah suaramu dengan mencoblos calon pemimpin yang tepat agar suaramu tidak terbuang begitu saja.
Atambua: 16.09.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H