Jumlah umat Katolik yang mengikuti Misa Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno Jakarta pada Kamis, 5 September 2024 itu sekira 90.000 umat.
"Di sinilah panggilan iman sebagai umat Katolik diwujudnyatakan", kata dokter Agus yang telah mencatatkan diri bersama Anus Koy (AK) untuk maju lagi dalam Pilkada Serentak 2024 ini.Â
Kedua, Mewakili Umat Katolik Kabupaten Belu yang dipimpinnya
Menurut dokter Agus Taolin, sebagai Bupati Belu, ia terpanggil untuk mewakili masyarakat Belu, khususnya umat Katolik kabupaten Belu yang dipimpinnya. Maka menghadiri Misa Agung di GBK Senayan bukannya untuk pergi pesiar dan pamer di sana, tetapi membawa 'muka dan hati' umat Katolik Belu.
"Sebagai pemimpin masyarakat Kabupaten Belu, Saya sebagai Bupatinya harus pergi untuk mewakili masyarakat saya di sana. Supaya muka rakyat Belu terwakili, dalam hal ini oleh Bupatinya."
Tandas dokter Agus Taolin, yang telah memimpin Belu selama tiga setengah tahun ini.
Ketiga, Ini Kesempatan Langka yang harus dimanfaatkan
Alasan yang memotivasi dokter Agus Taolin bersama istrinya Dra. Frenny Sumantri Taolin berjuang di tengah kesibukan dan persiapan mengikuti Pilkada 27 November 2024, menghadiri Misa Agung bersama 90.000 umat Katolik Indonesia, karena menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dengan Kekhususan Penyakit Hati itu, ini merupakan kesempatan langka yang harus betul-betul dimanfaatkan. Sebab kunjungan apostolik Sri Paus ke Indonesia bukan terjadi setiap tahun.
Bayangkan saja, kunjungan terakhir Paus Santo Yohanes Paulus II terjadi pada tahun 1989. Itu berarti sudah 35 tahun baru terjadi lagi kunjungan oleh Paus Fransiskus.
"Jadi betul-betul ini kesempatan langka yang harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh. Sebab kalau tidak sekarang, kapan lagi baru bisa mengikuti Misa Kunjungan Paus seperti ini?"Â
kata dokter Agus yang dibenarkan oleh Bunda Frenny.
Lebih lanjut Dokter Agustinus Taolin yang lebih dikenal dengan tagline AT mengatakan:
"Ini sesuatu yang luar biasa. Sebagai umat beriman, Saya hayati saat ini sebagai rahmat Tuhan. Bahwa ketika sedang memimpin Kabupaten Belu, ada kunjungan Sri Paus ke Indonesia. Maka inilah kesempatan istimewa bagi kami untuk memohon berkat apostolik Sri Paus  untuk perjuangan ke depan."
Kesimpulan
Menurut Dokter Agustinus Taolin, Menjadi pemimpin masyarakat Belu dengan populasi umat Katolik terbanyak ini haruslah menjalin kerja sama yang baik dengan semua pihak, terutama dengan pimpinan agama yang merupakan pemimpin spiritualitas umat.Â
Kerja sama yang baik harus kita jalin dengan Bapak Uskup, para imam, dan biarawan-biarawati, juga para pemimpin umat awam kita, ketua lingkungan, ketua umat basis, dan kelompok kategorial gerejani lainnya.
Karena itu, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, harus dimaknai sebagai kunjungan terhadap seluruh umat Katolik, termasuk umat Katolik yang ada di Kabupaten Belu.
"Maka dengan senang hati dan penuh syukur, Saya dan Bunda Frenny menghadiri dan mengikuti Misa Agung yang dipimpin oleh Paus itu sebagai kesempatan iman dan syukur".