Maka kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun 2024 ini sebenarnya 'untuk membayar utang' yang seharusnya telah terjadi pada tahun 2020.
Presiden Jokowi sendiri pada suatu pidato- kalau penulis tidak keliru-pada pembukaan atau penutupan Pesparawi Umat Katolik Indonesia, berjanji untuk mengundang Paus Fransiskus datang ke Indonesia.Â
Dan puji Tuhan, hal itu telah menjadi kenyataan. Paus Fransiskus berkenan datang di bumi Bhinneka Tunggal Ika selama tiga hari penuh yakni tanggal 3 s.d 6 September 2024.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bernilai sejarah. Hubungan bilateral antara Negara Tahta Suci Vatikan dan Indonesia telah terjalin sejak awal Indonesia merdeka.
Bukankah Negara Tahta Suci Vatikan merupakan salah satu negara di dunia yang memberikan pengakuan pertama atas kemerdekaan Indonesia.
Pengakuan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan diplomatik Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dari negara-negara di dunia.
Menurut catatan sejarah, Takhta Suci Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia pada 6 Juli 1947. Pengakuan ini ditandai dengan dibentuknya Apostolic Delegate atau Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.
Hal itu terjadi berkat perjuangan yang gigih dari Mgr. Albertus Sugiyapranata, SJ, Uskup Agung Semarang kala itu sebagai perwujudan konkret dari motto perjuangan bagi bangsa dan tanah air Indonesia, "Menjadi 100% Warga Negara Indonesia, dan 100% Umat Katolik."
Karena itu setiap kali kunjungan Paus ke Indonesia (kali ini merupakan kunjungan yang ketiga), catatan sejarah ini selalu dibuka kembali sebagai pembelajaran bagi seluruh warga negara Indonesia, khususnya kepada kaum milenial untuk mengerti dan memahami kedudukan Tahta Suci Vatikan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Menurut hemat saya, kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya kesalingan pengakuan itu.
Maka patutlah seluruh umat Katolik Indonesia menyampaikan terima kasih berlimpah kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya saudara-saudara umat Muslim yang turut merasakan aura kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia dan ikut mengakui kehadiran umat Katolik di Indonesia.