Satu hal kemajuan yang dicapai oleh pasar tradisional Maubes saat ini adalah aneka kuliner yang meramaikan suasana pasar pada malam kamis yaitu ada yang menjual bakso; ada warung RW, ada juga warung Kuah Asam Ikan Wini; ada juga Tua Nakaf Insana. Ada juga yang menjual Put Laka (atau di Belu disebut Akarbilan).
Ada yang menjual Ubi Bakar; Kot Pese (penganan dari kacang hutan), dan sayur mayur.
Selain kuliner, yang diperdagangkan di pasar tradisional maubes ini adalah aneka kain tenun asli insana. Jadi kepada para pembaca dan Kompasianer yang ingin memiliki Kain Tenun Timor bermotif Insana silahkan datang pada setiap hari Kamis di Pasar Tradisional Maubes untuk membeli aneka kain tenun bermutu tinggi yang tidak akan Anda temui di tempat lain. Adapun harganya terjangkau.
Karena aktivitas perdagangan yang terjadi di pasar Maubes ini cukup ramai maka kepada masyarakat penjual atau pedagang dikenakan retribusi pasar setiap hari Kamis.Â
Dan untuk mengambil retribusi pasar, Pemkab TTU melakukan kerjasama dengan Karang Taruna Desa Maubesi melalui penandatanganan MoU Â nomor 119/33/KB/2022 dan KTM 400/315 tanggal 21 November 2022 yang isinya tentang Pengelolaan Parkir Pasar Mingguan di Kecamatan.
Hal tersebut dimaksudkan agar terjadinya saling menguntungkan di antara kedua belah pihak dan pendapatan bagi Daerah Timor Tengah Utara.
Dengan demikian keberadaan Pasar Tradisional Maubes dewasa ini dapat juga direkomendasikan untuk menjadi pasar wisata, sehingga menjadi sekaligus pasar berasa wisata.
Untuk menarik para wisatawan dan pengunjung pasar, di pasar tradisional Maubes ini juga sering diadakan pertunjukan musik dan tarian tradisional Insana yang menarik berupa aneka tarian Bidu. Â
Ini semua sebagai suatu bentuk kolaborasi antara bisnis wisata dan pasar tradisional guna memperkenalkan budaya daerah kepada para pengunjung domestik dan siapa tahu mancanegara.Â
Berbagai kemajuan dewasa ini juga ikut memperkenalkan Pasar Tradisional Maubes melalui #Instagram #TikTok #Facebook #YouTube #pasarmaubesi.
Atambua, 28.08.2024