Ibu Hermina Ma'fenat seorang wanita desa yang sederhana, tak berpendidikan formal, namun kaya dengan berbagai kebijaksanaan.Ia lahir di Nifuboke pada 1 Agustus 1939. Artinya ibuku wafat pada menjelang usia 85 tahun.Â
Menurut Kitab Mazmur yang ditulis oleh Nabi Daud mengatakan "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun" (Mzm. 90:10). Itu berarti ibuku telah mendapatkan bonus sebesar 15 tahun. Patut disyukuri sebab tidak banyak orang hidup hingga usia ini.
Menurut Biro Pusat Statistik , harapan hidup bangsa Indonesia berkisar antara 75 sampai 77,5 tahun. Maka berdasarkan angka harapan hidup manusia Indonesia ini, berarti mamaku telah melewati ambang atas usia harapan hidup orang Indonesia.
Sakit dan Wafat
Ibu Hermina mulai sakit pada tahun 2020. Kala itu beliau terjatuh di dapur ketika sedang menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak dan cucu-cucunya. Maka sejak saat itu, ia mengalami patah tulang ekor, sehingga sulit untuk disembuhkan.
Ada beberapa tabib yang berusaha melakukan terapi dan upaya untuk menyembuhkannya, namun tiada hasil. Ibu terpaksa hanya duduk di kursi roda pemberian para biarawati Kongregasi Abdi Roh Kudus (SSpS) dari Klinik Pratama Santo Yosef Kefamenanu. Ia hanya tersenyum dan tertawa ringan tatkala anak-anak dan cucu berdiri atau pun duduk mengelilinginya.
Melalui perawatan seadanya dan tradisional, hingga akhirnya pada Sabtu, 13 Juli 2024 sekira pukul 11.40 WITA ibuku menghembuskan nafas terakhir dengan begitu tenangnya di atas tangan istriku.
Saat Pemakaman dan Pesan Akhir
Sesuai tradisi gereja Katolik di Timor, jenazah orang yang meninggal disemayamkan di rumah duka paling lambat 2 x 24 jam. Jenazah setiap umat Katolik yang meninggal mesti dijaga, Â didoakan dan sesudah itu siap untuk dimakamkan yang didahului dengan Misa kudus.
Maka sesuai tradisi tersebut, pada 14 Juli 2024 bertepatan dengan hari Minggu Biasa XV, Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku berkenan memimpin Misa kudus untuk keselamatan jiwa mama tercinta.
Dan pada Senin, 15 Juli 2024, Â Vikjen Keuskupan Atambua, Pastor Vincentius Wun, SVDÂ bersama delapan orang imam Tuhan merayakan Ekaristi Pemakaman untuk mama tercinta di Kampung Maurisu, Timor Tengah Utara.
Selain dihadiri anak-anak, anak mantu, dan cucu-cucu yaitu 7 anak kandung, 31 orang cucu, 29 orang cece, dan 2 orang cicit. Ada banyak orang teman kerja, handai taulan yang hadir mengikuti perayaan misa dan pemakaman almarhumah mama terkasih.