Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peran dan Kekuatan Bahasa Tubuh dalam Komunikasi Antar Manusia

18 Juni 2024   23:43 Diperbarui: 19 Juni 2024   13:10 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bahasa tubuh/foto: Universitas STEKOM

Gestur atau bahasa tubuh mempunyai peranan yang penting dalam komunikasi antar manusia. Tanpa kita sadari, ternyata bahasa tubuh dapat menyampaikan banyak pesan yang bahkan bisa lebih kuat daripada kata-kata belaka.

Apakah Bahasa Tubuh Itu?

Dalam ilmu komunikasi, bidang yang menelaah bahasa tubuh disebut Kinesika (kinesics). Yaitu suatu istilah yang diciptakan seorang perintis studi bahasa  nonverbal bernama Ray L. Birdwhistell.

Menurut Birdwhistell, setiap anggota tubuh manusia seperti wajah, termasuk senyuman dan pandangan mata, tangan, kepala, kaki dan bahkan tubuh secara keseluruhan dapat digunakan sebagai isyarat simbolik.

Bahkan ia mengatakan selama manusia hidup, semua badan kita selalu bergerak. Karena itulah, maka Blaise Pascal  lebih dari dua abad lalu sudah menulis bahwa tabiat kita adalah bergerak, sehingga kematian merupakan istirahat yang sempurna.(Dedy Mulyana: 2010:353).

Kamus Komunikasi yang ditulis oleh Onong Uchjana Effendy (1989: 151-152), mengartikan gesture atau bahasa tubuh sebagai gerak salah satu anggota tubuh dalam proses komunikasi yang digunakan sebagai lambang untuk menunjukkan makna tertentu.


Contoh: kial adalah lambaian tangan agar seseorang mendekat; kepalan tinju sebagai ajakan untuk berkelahi; dan bentukan huruf "V" (victory) dengan jari telunjuk dan jari tengah untuk menunjukkan kemenangan, dan lain-lain. 

Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar komunikasi antar manusia menggunakan bahasa tubuh. Karena itu, orang perlu memahami peran dan makna bahasa tubuh dalam komunikasi antar manusia. 

Selain itu, makna universal bahasa tubuh perlu diketahui agar tidak salah dalam menterjemahkan artinya dalam komunikasi itu sendiri.

Dilansir dari Jawapos.com pada Senin, 17 Juni 2024 ada tujuh gerakan bahasa tubuh yang bisa langsung menarik perhatian orang lain pada pandangan pertama.

Sementara itu menurut Muchamad Zaid Wahyudi dalam kompas.id mengatakan bahwa cinta pada pandangan pertama itu hanyalah ilusi. Sebab sejatinya itu bukanlah cinta, namun hanyalah suatu ketertarikan yang kuat.

Terlepas dari salah atau benarnya cinta pada pandangan pertama, dalam tulisan ini, penulis hendak menunjukkan kepada para Kompasianer dan pembaca "Peran dan kekuatan bahasa tubuh dalam komunikasi antar manusia." 

Mari kita langsung simak saja bahasa tubuh atau gestur itu dalam komunikasi sehari-hari, sejauhmana peran dan  kekuatannya dalam komunikasi antar manusia itu.

Satu: Ekspresi Wajah, Tatapan Mata, dan Senyuman Tulus

Sebagian besar orang menganggap perilaku nonverbal yang paling banyak berbicara adalah ekspresi wajah, khususnya pandangan mata, dan senyuman, meskipun mulut tidak berkata-kata.

Karena itu orang mengatakan bahwa senyum adalah awal dari kehidupan. Tanpa senyum dunia mati. Sebab itu dengan memberikan senyum, kita menambah waktu hidup bagi seseorang.

Ekspresi wajah, tatapan mata, dan senyuman tulus merupakan salah satu gerakan bahasa tubuh manusia yang paling sederhana, namun sangat efektif dalam komunikasi antar manusia.

Ekspresi wajah, tatapan mata, dan senyuman tulus dapat menciptakan kesan yang positif dan dengan demikian membuat orang lain merasa nyaman.

Albert Mehrabian sebagaimana dikutip dalam Deddy Mulyana mengatakan, andil wajah bagi pengaruh pesan adalah 55%; sementara vokal 30%, dan verbal lainnya hanya 7%. 

Karena itu pada saat dua orang atau lebih tersenyum dengan tulus, mata dan wajah mereka ikut 'tersenyum' maka dapat menunjukkan suatu ketulusan dari dalam hati yang terpancar dalam senyuman di wajah mereka.

Dua: Isyarat Tangan

Dalam komunikasi, isyarat tangan sangat dominan. Coba kita perhatikan orang yang sedang menelpon. Walaupun lawan bicara tidak terlihat, namun si penelpon sudah pasti menggerak-gerakkan tangannya. 

Maka isyarat tangan atau 'berbicara dengan tangan' merupakan sesuatu yang harus dipelajari, karena punya makna dalam suatu budaya tertentu.

Dalam suatu riset yang dilakukan Desmond Morris melibatkan 40 budaya, mereka mengumpulkan 20 isyarat tangan yang sama, namun mempunyai makna yang berbeda dalam setiap budaya.

Umumnya kita menggunakan isyarat tangan untuk memperteguh dan menguatkan pesan verbal atau kata-kata kita. 

Ilustrasi bahasa tubuh/foto: Universitas STEKOM
Ilustrasi bahasa tubuh/foto: Universitas STEKOM

Orang Perancis, Italia, Spanyol, Meksiko, dan Arab merupakan orang-orang yang sangat aktif menggunakan tangan mereka, lebih aktif daripada orang Amerika atau orang Inggris. 

Karena itu sebuah ungkapan mengatakan bahwa bila kedua lengan orang Italia diamputasi, ia tidak dapat berkata-kata.

Sebagai contoh: untuk menunjuk diri sendiri ('saya'), orang Indonesia, Kenya dan Korea Selatan akan menunjuk dadanya dengan telapak tangan atau telunjuknya, sedangkan orang Jepang menunjuk hidungnya dengan telunjuk.

Demikian pun tepuk tangan, ternyata bukan isyarat mutlak untuk memberikan aplaus. Bagi orang Tibet, bertepuk tangan untuk mengusir roh jahat. Di Italia bertepuk tangan untuk memberi penghormatan kepada seseorang. 

Sedangkan bagi orang Jeddah, tepuk tangan bisa juga digunakan orang yang kebelet untuk memperingatkan orang yang sedang berada di dalam WC untuk segera keluar.

Tiga: Postur Tubuh dan posisi kaki 

Postur tubuh yang tegap menunjukkan kepercayaan diri  dan kemandirian. Orang yang berdiri atau duduk dengan punggung tegak dan bahu terbuka sebenarnya mengisyaratkan bahwa ia yakin dengan diri sendiri dan siap untuk berinteraksi.

Postur tubuh mempengaruhi citra diri dan status sosial seseorang. 

Paus Yohanes Paulus II yang memimpin umat Katolik sedunia lazim bersujud mencium tanah atau bumi begitu ia turun dari pesawat dalam lawatannya kepada suatu negara.

Maka, postur tubuh yang baik juga memudahkan pernapasan yang dalam, sehingga dapat membantu seseorang untuk tetap tenang dan fokus dalam percakapan.

Demikian posisi kaki seseorang pada saat berdiri atau duduk menunjukkan apakah ia lelah, sehat, bahagia, riang atau sedih, atau menunjukkan keangkuhan.

Empat: Sentuhan yang Lembut

Studi tentang sentuh menyentuh tubuh disebut Haptika (haptics). Sentuhan pada umumnya merupakan perilaku nonverbal yang multitafsir dan dapat menggantikan seribu kata.

Pada kenyataan, sentuhan itu berupa tamparan, cubitan, senggolan, belaian, tepukan, pelukan dan rabaan, hingga sentuhan lembut sekilas.

Namun sentuhan yang lembut  sekilas itulah yang sebenarnya dikategorikan sebagai sentuhan. Maka meskipun sentuhan itu lembut sekilas, menurut orang muda, seseorang dapat merasa seperti terkena setrum ketika ia disentuh oleh lawan jenis yang disenanginya.

Sentuhan yang ringan pada lengan seseorang pada saat berbicara dapat memberikan aura positif pada lawan bicara. Maka sentuhan itu harus dilakukan pada saat yang tepat dan dengan konteks yang sesuai sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. 

Lima: Anggukan Kepala yang Sopan

Menganggukan kepala pada saat berbicara dengan seseorang dapat menunjukkan bahwa kita sedang mendengarkan dan paham apa yang sedang dikatakan atau disampaikan.

Maka anggukkan kepala memberi signal bahwa kita tertarik dengan apa yang dikatakan dan sekaligus kita menghargai pandangan dari lawan bicara kita.

Dengan anggukan kepala yang bukan dibuat-buat bisa juga menjadi pendorong bagi orang yang sedang berbicara dengan kita untuk berbicara lebih lama, lebih banyak dan merasa didengarkan.

Peran dan Kekuatan Gestur atau Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh merupakan aspek yang krusial dalam komunikasi antar manusia. Bisa memengaruhi orang lain untuk melihat dan merespons apa yang kita lakukan.

Dengan memperhatikan dan mengetahui atau menguasai gestur atau gerakan-gerakan tubuh seseorang seperti telah dikemukakan di atas (lima bahasa tubuh) itu, kita dapat menciptakan kesan positif dan menarik perhatian orang lain pada komunikasi kita, termasuk juga pada pandangan pertama.

Di atas semuanya itu, perlu diingat bahwa senyum ketulusan dan kepercayaan diri merupakan kunci utama dalam menggunakan gestur atau bahasa tubuh yang efektif dalam komunikasi.

Maka, kita perlu belajar untuk paham pesan dan kekuatan dari bahasa tubuh itu. Dan tentu saja dengan praktek yang konsisten, kita akan mampu berkomunikasi dengan lebih baik dan membangun relasi yang lebih kuat dengan orang-orang ada di sekitar kita.

Atambua: 18.06.2024

Sumber:

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar,Remaja Rosdakarya, Bandung 2010

Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung 1989

https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/10/09/cinta-pada-pandangan-pertama-itu-hanya-ilusi

https://www.jawapos.com/lifestyle/014768272/7-gerakan-bahasa-tubuh-yang-langsung-menarik-orang-pada-pandangan-pertam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun