Umumnya kita menggunakan isyarat tangan untuk memperteguh dan menguatkan pesan verbal atau kata-kata kita.Â
Orang Perancis, Italia, Spanyol, Meksiko, dan Arab merupakan orang-orang yang sangat aktif menggunakan tangan mereka, lebih aktif daripada orang Amerika atau orang Inggris.Â
Karena itu sebuah ungkapan mengatakan bahwa bila kedua lengan orang Italia diamputasi, ia tidak dapat berkata-kata.
Sebagai contoh: untuk menunjuk diri sendiri ('saya'), orang Indonesia, Kenya dan Korea Selatan akan menunjuk dadanya dengan telapak tangan atau telunjuknya, sedangkan orang Jepang menunjuk hidungnya dengan telunjuk.
Demikian pun tepuk tangan, ternyata bukan isyarat mutlak untuk memberikan aplaus. Bagi orang Tibet, bertepuk tangan untuk mengusir roh jahat. Di Italia bertepuk tangan untuk memberi penghormatan kepada seseorang.Â
Sedangkan bagi orang Jeddah, tepuk tangan bisa juga digunakan orang yang kebelet untuk memperingatkan orang yang sedang berada di dalam WC untuk segera keluar.
Tiga: Postur Tubuh dan posisi kakiÂ
Postur tubuh yang tegap menunjukkan kepercayaan diri  dan kemandirian. Orang yang berdiri atau duduk dengan punggung tegak dan bahu terbuka sebenarnya mengisyaratkan bahwa ia yakin dengan diri sendiri dan siap untuk berinteraksi.
Postur tubuh mempengaruhi citra diri dan status sosial seseorang.Â
Paus Yohanes Paulus II yang memimpin umat Katolik sedunia lazim bersujud mencium tanah atau bumi begitu ia turun dari pesawat dalam lawatannya kepada suatu negara.
Maka, postur tubuh yang baik juga memudahkan pernapasan yang dalam, sehingga dapat membantu seseorang untuk tetap tenang dan fokus dalam percakapan.