Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Panti Jompo Khusus bagi Para Imam, Kreativitas Pengelola, dan Suasana yang Menyenangkan

3 Juni 2024   21:34 Diperbarui: 4 Juni 2024   03:08 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Kompasiana mengangkat topik pilihan "Panti Jompo", saya langsung teringat kata-kata dari seorang Pastor (imam Katolik) lanjut usia yang kini sudah almarhum. Beliau waktu itu menolak mati-matian untuk masuk rumah jompo. Pada hal tarekat sudah menyiapkan semua fasilitas yang lengkap.

Pernyataan-pernyataan beliau yang masih saya ingat: "Saya tidak akan mau masuk rumah jompo", "Kalau kamu paksa saya untuk masuk rumah jompo berarti kamu mau supaya saya mati lebih cepat", "Biar kamu yang pi masuk sa, saya sonde mau".

Menurut saya, kata-kata sang misionaris ini  yang menolak untuk masuk rumah jompo mau mengatakan bahwa 'panti jompo' bukanlah budaya kita orang Timur. Karena itu menurut sang Pastor, memaksa dia untuk masuk rumah jompo sama dengan mempercepat kematiannya.

Nah, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan oleh pengelola panti jompo agar menarik bagi para lansia untuk masuk panti jompo tersebut?

Kemarin ketika bersama pimpinan kantorku yang adalah seorang pastor Katolik dalam perjalanan tugas ke suatu tempat, kami berdiskusi tentang panti jompo. Ya, karena beliau seorang imam SVD (Societas Verbi Divini) atau Serikat Sabda Allah, saya tanya apakah nanti ketika sudah pensiun (kira-kira 3-4 tahun lagi) mau masuk rumah jompo?

Beliau langsung menjawab, "O... dengan senang hati saya mau masuk rumah jompo!"

Lalu kami melanjutkan diskusi mengenai konsep panti jompo sebagaimana diangkat oleh Kompasiana.

Tulisan ini akan merefleksi konsep panti jompo macam apakah yang harus dikembangkan khususnya dikalangan para imam Katolik supaya ketika mereka lanjut usia mau untuk menjadi penghuni panti jompo yang telah disiapkan kongregasi.

Suasana Panti Jompo yang menyenangkan

Pengelola panti jompo mesti menyadari bahwa imam-imam lansia yang akan masuk jompo itu pada umumnya adalah orang-orang yang super aktif ketika mereka masuk kuat. Mereka masuk panti jompo semata-mata karena usia lansia karena itu suasana rumah jompo mesti diatur sedemikian sehingga mereka tidak merasa tertekan dalam panti jompo. Atau seperti yang dikatakan imam lansia yang menolak masuk rumah jompo karena 'takut lebih cepat mati'. 

Baca juga: Lestari Pancasilaku

Nah, bagaimanakah suasana panti jompo yang diharapkan?

Baca juga: Teruslah Tersenyum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun