Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Panti Jompo Khusus bagi Para Imam, Kreativitas Pengelola, dan Suasana yang Menyenangkan

3 Juni 2024   21:34 Diperbarui: 4 Juni 2024   03:08 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Para imam yang sudah lansia atau sepuh sebaiknya masuk panti jompo agar mereka mendapatkan pendampingan dan perawatan yang maksimal. Mereka tidak boleh lagi berpikir untuk tinggal dengan keluarga.

**Supaya para imam lansia tertarik atau senang masuk panti jompo perlu semacam daya tarik tersendiri dari panti jompo. Dalam hal ini suasana, iklim persaudaraan, dan pendampingan yang kreatif terhadap para jompo, bisa jadi daya tarik tersendiri.

***Konsep panti jompo yang menyenangkan perlu dikembangkan, termasuk bagaimana mendampingi para jompo untuk menekuni bidang atau bakatnya secara terbatas sehingga ia merasa masih berguna. Bukan lagi seperti 'besi tua' atau 'barang rongsokan'.

****Kalau kita berpikir maju ke depan bahwa panti jompo sungguh menjadi kebutuhan akhir, maka perlu dipikirkan adanya simpanan masa jompo, supaya ketika sampai usia atau keadaan tertentu, dana itu bisa dipakai untuk membiayai kehidupan di panti jompo. Sebab sampai sekarang, khusus orang Timur, panti jompo masih terbatas untuk para imam dan biarawan-biarawati. Selum ada anak-anak yang menitipkan orang tuanya di panti jompo.

Semoga tulisan kecil ini dapat bermanfaat.

Atambua: 03.06.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun