Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga mengartikan karakter sebagai bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, personalitas, sifat, watak, temperamen, dan tabiat. Â Berkarakter artinya bekepribadian, berperilaku, bersifat, dan berwatak.
Nah, berdasarkan pengertian di atas, maka untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter berarti membutuhkan pendidikan yang baik. Pendidikan itu dimulai dari rumah atau keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dari jenjang pendidikan: PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Untuk itu daerah juga perlu membangun infrastruktur jalan yang baik untuk menghubungkan sekolah dan masyarakat.
Selain pendidikan, jalan untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter adalah pembinaan hidup bermasyarakat melalui lembaga agama, lembaga adat, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya, seperti organisasi Pemuda, organisasi bakat dan minat, dan lain-lain.
Tujuan akhir yang mau dicapai melalui visi masyarakat berkarakter adalah adanya masyarakat yang disiplin berlalulintas, tidak ada anak atau pemuda yang mabuk dijalan, pajak-pajakan di jalan, disiplin membayar pajak, disiplin dalam memanfaatkan dan memelihara hasil-hasil pembangunan, termasuk didalamnya disiplin dalam menjaga kesehatan lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon secara liar, dan lain-lain.
Visi Masyarakat Kompetitif
Pertanyaan dasarnya, masyarakat berkompetitif dalam hal apa?
Kompetitif adalah suatu sikap yang berhubungan dengan persaingan atau kompetisi. Â Sedangkan kompetisi itu sendiri adalah kegiatan untuk mencapai tujuan dengan mengalahkan orang lain/kelompok lain.Â
Dalam hal ini kompetisi secara positif menggunakan keunggulan yang dimiliki supaya dapa mengungguli lawan. Demikian Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan.
Visi masyarakat yang kompetitif dimaksudkan sebagai akhir dari ketercapaian program-program pembangunan sehingga memampukan masyarakat suatu daerah untuk berkompetisi atau bersaing secara sehat dengan daerah lain dalam hal ini propinsi atau kabupaten/kota lain.
Untuk menciptakan masyarakat yang kompetitif, daerah dapat menyelenggarakan berbagai event wisata, entah wisata budaya, wisata bahari, wisata alam, atau wisata rohani lainnya, termasuk berbagai kompetisi antar sekolah, kecamatan, kabupaten, dan lembaga lainnya.
Akhirnya
Calon pemimpin daerah yang mengembuskan visi ini, saya yakin akan menarik simpati dan animo masyarakat untuk menjatuhkan pilihan padanya.
Namun tidak berarti sekedar menyampaikan visi yang bagus dengan mengumbar janji yang tanpa realisasi. Masyarakat pemilih berhak untuk menagih janji bila tidak ditepati.