Hampir sebagian besar keluarga-keluarga Balita yang ikut dalam pertemuan pembinaan lanjutan, ketika ditanya "Dimanakah tempat perjumpaan pertama", menjawab, "Pada saat pesta atau di medan dansa".
Betul.Â
Karena kurang tersedianya tempat rekreasi yang memungkinkan orang untuk berkencan maka satu-satunya tempat dan kesempatan adalah pada saat pesta.
Perlu diketahui bahwa yang namanya pesta di Timor, entah pesta pernikahan, pesta rumah adat, atau pesta syukur apa saja, pasti menghadirkan banyak orang. Dan sebagian besar orang yang hadir adalah anak-anak muda.
Dan yang kedua, tiada pesta tanpa dansa. Di sana anak-anak muda berkenalan. saling bercerita dan akhirnya mereka berdansa. Medan dansa juga menjadi kesempatan untuk kencan pertama. Sesudah bertemu di tempat dansa, kemudian berlanjut di rumah atau pun di taman.
Tetapi yang sebenarnya menjadi first date adalah pesta dan medan dansa. Biasanya kalau orang sudah saling kenal di tempat pesta alias medan dansa, so pasti pesta dansanya ramai sampai pagi.
Yang menariknya bahwa "cinta pada pandangan pertama" ini terus berlanjut. Dari medan dansa, kedua sejoli yang sudah saling kenal itu kemudian menghadap orang tua atau keluarga terdekat untuk meminta restu.
Banyak pasangan yang kemudian berlanjut ke pelaminan, justru berawal dari kencan pertama di medan dansa. Ya, walaupun sering mendapat kecaman, karena perkenalan yang kurang mendalam, tetapi sebagai kesempatan dan tempat first date memang sudah menjadi sesuatu yang lumrah.
Mungkin kelak ketika keduanya sudah menjadi pasangan suami istri, mereka perlu mendapatkan pendampingan yang lebih intensif sehingga cinta mereka lebih mendalam dan bermakna.
Tempat Latihan Koor
Lokasi kedua yang selalu menjadi tempat first date adalah tempat latihan koor. Ini berhubungan dengan kegiatan peribadatan. Maklum bahwa sebagian besar orang Timor itu beragama Kristen, jadi tempat pertemuan atau perjumpaan orang-orang muda itu dominan ada di gereja atau tempat ibadat.