Wouh topik yang menarik. First Date. Ya. Saat Pertama. Ada apa dengan saat pertama itu? Tepatnya kencan perdana. Dengan siapa? So pasti dengan orang yang saat ini menjadi pasangan hidup.
Tapi kalau berbicara soal kencana pertama, itu merupakan pengalaman yang sangat pribadi. Dan so pasti setiap orang atau pasangan punya pengalaman masing-masing.
Termasuk di dalamnya adalah tempat perjumpaan perdana itu. Tentu saja masing-masing budaya dan bangsa juga mempunyai pengaruh terhadap first date itu.
Bagi orang di kota besar tentu berbeda tempat first date dengan orang-orang di kampung atau desa. Meskipun pengalamannya berbeda-beda tetapi yang pasti menarik dan seruh.
Kebetulan sekali saya sendiri adalah orang Timor Indonesia. Saya menggunakan istilah Timor-Indonesia untuk membedakannya dengan Timor Leste.
Kota-kota kami di pulau karang ini masih tergolong kecil. Palingan yang termasuk besar itu Kota Kupang, ibukota propinsi Nusa Tenggara Timur. Meskipun kadang-kadang nama kota Kupang kurang dikenal oleh sebagian orang. Apalagi kota kabupaten seperti Soe, Kefa, Betun dan Atambua.
Karena itu kalau bicara soal tempat first date, saya lebih memaknainya sebagai kesempatan atau suasana, bukan semata-mata tempat dalam arti fisik.
Nah, kalau soal tempat first date seperti itu, saya yakin tidak ketinggalan menariknya bila saya kisahkan di sini.Â
Pasti kamu mau tau kan, tempat first date-nya orang Timor?Â
Untuk itu saya mengajak para pembaca dan Kompasianer yang budiman untuk menyimak beberapa tempat first date orang Timor, berikut ini.
Pesta (Medan Dansa)
Hampir sebagian besar keluarga-keluarga Balita yang ikut dalam pertemuan pembinaan lanjutan, ketika ditanya "Dimanakah tempat perjumpaan pertama", menjawab, "Pada saat pesta atau di medan dansa".
Betul.Â
Karena kurang tersedianya tempat rekreasi yang memungkinkan orang untuk berkencan maka satu-satunya tempat dan kesempatan adalah pada saat pesta.
Perlu diketahui bahwa yang namanya pesta di Timor, entah pesta pernikahan, pesta rumah adat, atau pesta syukur apa saja, pasti menghadirkan banyak orang. Dan sebagian besar orang yang hadir adalah anak-anak muda.
Dan yang kedua, tiada pesta tanpa dansa. Di sana anak-anak muda berkenalan. saling bercerita dan akhirnya mereka berdansa. Medan dansa juga menjadi kesempatan untuk kencan pertama. Sesudah bertemu di tempat dansa, kemudian berlanjut di rumah atau pun di taman.
Tetapi yang sebenarnya menjadi first date adalah pesta dan medan dansa. Biasanya kalau orang sudah saling kenal di tempat pesta alias medan dansa, so pasti pesta dansanya ramai sampai pagi.
Yang menariknya bahwa "cinta pada pandangan pertama" ini terus berlanjut. Dari medan dansa, kedua sejoli yang sudah saling kenal itu kemudian menghadap orang tua atau keluarga terdekat untuk meminta restu.
Banyak pasangan yang kemudian berlanjut ke pelaminan, justru berawal dari kencan pertama di medan dansa. Ya, walaupun sering mendapat kecaman, karena perkenalan yang kurang mendalam, tetapi sebagai kesempatan dan tempat first date memang sudah menjadi sesuatu yang lumrah.
Mungkin kelak ketika keduanya sudah menjadi pasangan suami istri, mereka perlu mendapatkan pendampingan yang lebih intensif sehingga cinta mereka lebih mendalam dan bermakna.
Tempat Latihan Koor
Lokasi kedua yang selalu menjadi tempat first date adalah tempat latihan koor. Ini berhubungan dengan kegiatan peribadatan. Maklum bahwa sebagian besar orang Timor itu beragama Kristen, jadi tempat pertemuan atau perjumpaan orang-orang muda itu dominan ada di gereja atau tempat ibadat.
Dan saat atau moment yang menjadi tempat first date adalah pada saat anak-anak muda melakukan latihan koor atau menyanyi bersama. Saat latihan koor bersama inilah juga sering menjadi tempat kencan pertama atau menjadi medan "bertemu jodoh".
Dari sekian banyak pasangan suami istri peserta pendampingan lanjut keluarga Balita, pasti saja ada satu atau dua pasangan yang mengatakan tempat kencan mereka yang pertama adalah saat latihan koor untuk acara atau perayaan ini atau itu.
Temu Mapel
Apa itu temu mapel?
Temu mapel adalah singkatan dari Pertemuan Mahasiswa Pelajar. Lagi-lagi karena tempat yang asyik cukup terbatas, biasanya temu mapel berlangsung di aula gereja.
Maka jadilah aula gereja sebagai saksi bisu first date bagi para mahasiswa dan pelajar.Â
Kata orang, "Pandangan pertama itu tak terlupakan!"Â
Betul. Ada pasangan yang mengatakan 'dari pandangan pertama di aula gereja itulah kemudian kami berlanjut di rumah hingga saat ini kami berdiri di sini sebagai pasangan suami istri'.
Luar biasa.Â
Awalnya justru hanya dari tempat first date yang begitu-begitu saja.
Namun, "Cinta pada pandangan pertama" itu berlanjut ke tempat kencan pertama hingga kelak menjadi pasangan serasi yang akan berlanjut seumur hidup.
Kita doakan semoga 'ya' dan 'Amin'
Atambua: 26.05.2024