Bila tidak ada lagi konflik antara mertua dan menantu, di situlah tujuan akhir dari perkawinan yaitu mempersatukan bukan hanya suami isteri tetapi mempertemukan keluarga besar dalam kerukunan dan saling mengasihi.
Seperti dalam penelitian yang dilakukan Van Pelt di atas, salah satu pemicu perceraian suami isteri adalah karena adanya konflik antara mertua dan menantu yang bisa saja karena mertua terlampau campur tangan dalam urusan keluarga, kedua pihak.Â
Sebuah sharing pengalaman.Â
Saya banyak kali berperan sebagai konsultan keluarga. Banyak sekali pengalaman di mana adanya relasi yang sangat mendalam antara mertua dan menantu. Mertua begitu menyayangi menantunya. Demikian pun menantu sangat menyayangi mertuanya yang dibuktikan dengan membaktikan dirinya untuk melayani mertuanya terutama di masa-masa tua.Â
Memang tidak bisa dipungkiri juga bahwa di antara sekian banyak chemistry yang baik antara mertua dan menantu, ada saja satu atau dua kasus keretakan hubungan mertua dan menantu yang ujung-ujungnya akan terjadi perceraian di antara kedua anaknya yang menikah itu.
Karena itu kita selalu berharap agar relasi mertua dan menantu terjalin baik sehingga dapat juga menyelamatkan keluarga yang mungkin saja terancam perceraian. Dalam hal ini relasi mertua dan menanti menjadi alasan kuat untuk semakin mencintai di antara kedua keluarga.
Saya berharap tulisan sederhana ini dapat membantu memperbaiki dan sekaligus mempertahankan relasi mertua dan menantu menjadi chemistry yang menentukan langgengnya bahtera rumah tangga anak-anaknya.
Semoga bermanfaat.
Atambua, 13.05. 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H