Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Chemistry Mertua & Menantu Berperanan Penting Dalam Kelanggengan Perkawinan

13 Mei 2024   16:49 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:18 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi relasi mertua menantu/Foto:iStock

Dalam sebuah buku yang menarik tentang komunikasi suami isteri dalam perkawinan, Jonathan Kuntaraf dan Kathleen Liwidjaja-Kuntaraf  (1999: 6) mengemukakan adanya tiga permasalahan utama yang sedang melanda keluarga-keluarga masa kini. 

Ketiga masalah utama itu adalah: pertama, berkurangnya saling pengertian di antara suami isteri; kedua, berkurangnya tekad untuk tetap tinggal dalam keadaan menikah; dan ketiga, berkembangnya harapan-harapan yang tidak realistis terhadap perkawinan itu sendiri.

Lalu sebuah tesis berupa pertanyaan diungkapkan: "Bagaimana anda dapat membentuk sebuah rumah tangga yang akan bahagia yang memiliki kebahagiaan lestari?"

Terhadap pertanyaan tersebut pasangan suami isteri penulis ini mengatakan bahwa pada zaman yang serba canggih ini, ternyata komunikasi keluarga memegang peranan penting yang banyak menentukan kebahagiaan atau kehancuran rumah tangga manusia.

Untuk menguatkan argumen mereka tentang pentingnya komunikasi keluarga, mereka mengutip Nancy L. Van Pelt dalam bukunya Compleat Communication yang telah membuat suatu penelitian terhadap 730 Penyuluh Pernikahan.

Dalam penelitian itu, Van Pelt pada akhirnya menyimpulkan bahwa sesungguhnya terdapat 10 penyebab utama hancurnya suatu perkawinan atau keluarga.

Dan salah satu dari ke-10 penyebab hancurnya perkawinan adalah kehadiran atau komunikasi dengan mertua dalam perkawinan. 

**

Chemistry adalah suatu perasaan saling terhubung yang tumbuh di antara dua individu. Adanya perasaan saling terhubung itu tentu bukanlah sesuatu yang langsung jadi, tetapi terjadi melalui suatu proses saling mengenal yang membutuhkan waktu. Proses pengenalan itu terjalin melalui komunikasi dan interaksi yang intens dan terus menerus.

Demikian pun chemistry mertua dan menantu tentu tidak begitu saja terjadi. Sebab bila tidak dirajut dengan baik, maka akan menyebabkan terjadinya konflik. Dan bila konflik itu terjadi maka bersiap-siaplah untuk menanggung resikonya. 

Resiko apa yang terjadi? Banyak kali konflik hingga berujung pada perceraian disebabkan juga karena peranan mertua dan menantu. Dalam hal ini hubungan atau relasi yang kurang harmonis antara mertua dan menantu sehingga menyebabkan pasangan suami isteri terlibat perseteruan. 

Banyak kali mertua campur tangan dan memerintahkan pada anaknya untuk menceraikan isteri atau suaminya. Apabila suami atau isteri tidak secara bijaksana menghadapi konflik tersebut maka tamatlah riwayat perkawinan dan keluarga tersebut.

Berhubung begitu pentingnya chemistry mertua dan menantu yang kuat dalam sebuah perkawinan dan keluarga untuk menciptakan harmoni antara suami dan isteri. 

Maka hal yang menjadi persoalan urgen dan yang perlu dipikirkan di sini adalah bagaimana menciptakan chemistry yang kuat antara mertua dan menantu untuk semakin mengokoh hidup perkawinan dan keluarga?

Menurut hemat saya secara pribadi, sekurang-kurangnya tiga hal ini harus diperhatikan dalam memupuk chemistry mertua dan menantu, yakni:

Pertama, Perlunya saling mengenal yang mendalam antara menantu dan mertua.

Kata pepatah lama: Tak kenal maka tak sayang. Dikenal maka disayang. Disayang untuk dimiliki.

Dalam hal ini menjadi kewajiban menantu untuk mengenal secara mendalam latar belakang kehidupan mertua. Dan sebaliknya mertua pun perlu mengenal asal muasal menantunya.

Pengenalan yang mendalam terhadap latar belakang kehidupan, perbedaan budaya, suku, tradisi dan cara hidup di antara mertua dan menantu perlu sebab perbedaan-perbadaan inilah yang sering menjadi pemicu konflik diantara keduanya.

Maka setelah proses pengenalan yang sudah dimulai pada perkenalan pertama, mungkin sejak saling kenal di antara keduanya dengan orang tua hingga pernikahan dan seterusnya.

Kalau sudah saling kenal, selanjutnya akan menjadi anak dengan orang atau orang tua anak. Maka di sini chemistry terjadi. Persahabatan dimulai dan pada akhirnya menuai harmoni yang mendalam.

Kedua, Kedua belah pihak mengedepankan itikad baik, kerendahan hati dan saling menghargai

Mertua dan menantu hendaknya mempunyai itikad baik untuk saling mengenal dan mencintai. Apabila terjadi kesalah fahaman hendaknya cepat untuk dengan rendah hati meminta maaf. Dan di atas semuanya itu kedua belah pihak yaitu mertua dan menantu harus saling menghargai. Di sinilah keindahan sebuah chemistry.

Ketiga,  Menghindari konflik dan saling menyayangi

Bila tidak ada lagi konflik antara mertua dan menantu, di situlah tujuan akhir dari perkawinan yaitu mempersatukan bukan hanya suami isteri tetapi mempertemukan keluarga besar dalam kerukunan dan saling mengasihi.

Seperti dalam penelitian yang dilakukan Van Pelt di atas, salah satu pemicu perceraian suami isteri adalah karena adanya konflik antara mertua dan menantu yang bisa saja karena mertua terlampau campur tangan dalam urusan keluarga, kedua pihak. 

Sebuah sharing pengalaman. 

Saya banyak kali berperan sebagai konsultan keluarga. Banyak sekali pengalaman di mana adanya relasi yang sangat mendalam antara mertua dan menantu. Mertua begitu menyayangi menantunya. Demikian pun menantu sangat menyayangi mertuanya yang dibuktikan dengan membaktikan dirinya untuk melayani mertuanya terutama di masa-masa tua. 

Memang tidak bisa dipungkiri juga bahwa di antara sekian banyak chemistry yang baik antara mertua dan menantu, ada saja satu atau dua kasus keretakan hubungan mertua dan menantu yang ujung-ujungnya akan terjadi perceraian di antara kedua anaknya yang menikah itu.

Karena itu kita selalu berharap agar relasi mertua dan menantu terjalin baik sehingga dapat juga menyelamatkan keluarga yang mungkin saja terancam perceraian. Dalam hal ini relasi mertua dan menanti menjadi alasan kuat untuk semakin mencintai di antara kedua keluarga.

Saya berharap tulisan sederhana ini dapat membantu memperbaiki dan sekaligus mempertahankan relasi mertua dan menantu menjadi chemistry yang menentukan langgengnya bahtera rumah tangga anak-anaknya.

Semoga bermanfaat.

Atambua, 13.05. 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun