Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menepis Anggapan Miskin Kosakata Dengan Gerakan Cinta Bahasa Indonesia

13 April 2024   20:50 Diperbarui: 13 April 2024   21:23 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kamus besar bahasa indonesia/gramedia

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pendidikan Indonesia Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa merupakan instansi yang paling bertanggung jawab untuk bukan hanya menjawab warganet yang memviralkan isu miskinnya kosakata bahasa Indonesia, tetapi memperjuangkan agar bahasa Indonesia yang pada tahun 2024 ini berusia 96 tahun semakin dicintai oleh bangsanya sendiri.

Bisakah bangsa Indonesia berbicara bahasa Indonesia tanpa menggunakan campuran kosakata bahasa asing untuk sekedar dinilai sebagai orang yang hebat. Dalam hal ini kita menghargai masukan para warganet itu sebagai evaluasi terhadap pemakaian bahasa Indonesia selama ini.

Para Wartawan dan Pengguna Media Sosial

Kelompok besar lainnya yang saat ini sangat ikut bertanggungjawab untuk menjadikan bahasa Indonesia bahasa yang besar dan dicintai semua bangsanya adalah para wartawan yang sering disebut 'para kuli tinta' dulu dan sekarang bisa disebut 'kuli data' dan para pengguna media sosial lainnya.

Ya seperti yang diviralkan Youtube The Indah G. Show di mana obrolan antara Indah Gunawan dan Cinta Laura Kiehl tentang kurangnya pemikiran kritis orang Indonesia: apa saja yang memengaruhinya dan bagaimana cara menanganinya, akhirnya oleh warganet menjadi viral karena  adanya pernyataan Indah bahwa bahasa Indonesia miskin kosakata (ivanlanin.medium.com)

Sebagaimana mereka memviralkan obrolan warganet tentang bahasa Indonesia yang miskin kosakata, mereka juga bisa memviralkan gerakan cinta bahasa Indonesia agar semakin banyak warga negara Indonesia di mana saja berada mencintai bahasa Indonesia dengan cara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Para Guru dan Siswa di sekolah

Sebagaimana dahulu kami disiksa untuk belajar bahasa Indonesia dan sekarang kami sungguh menjadi pengguna bahasa Indonesia yang baik, maka sekarang para guru di sekolah tidak perlu lagi menyiksa para siswa untuk belajar bahasa Indonesia karena sebagian besar sudah mengenal bahasa Indonesia sejak lahir.

Sekarang yang menjadi tugas guru adalah mewajibkan siswa di sekolah untuk menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar yaitu yang sesuai dengan tata bahasa Indonesia dan ejaan yang disempurnakan.

Penutup

"Bahasa Indonesia sangat kaya dengan kosakata yang berasal atau bisa diserap dari bahasa daerah yang disampaikan oleh para penutur atau penggunanya" (Endang Aminudin Aziz: Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek RI).

Kita tidak perlu membandingkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris atau bahasa Arab karena perkembangan suatu bahasa selalu dalam proses yang panjang. 

"Bahasa Indonesia usianya lebih muda jika dibandingkan dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab" (Endang Aminudin Aziz: Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek RI)

Untuk itu, kiranya tiada jalan lain ke Roma, selain setiap warga negara Indonesia dan pengguna bahasa Indonesia melakukan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 itu untuk semakin mencintai satu bahasa yaitu bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dan melakukan Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun