Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aman Beramal Demi Pahala dari Allah

2 April 2024   21:12 Diperbarui: 2 April 2024   21:34 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aman beramal/Republika. Online

Ada orang yang memanfaatkan kesempatan untuk memperkaya diri dengan memperalat anak-anak terlantar dan fakir miskin.

Banyak derma atau sedekah dipergunakan untuk berfoya-foya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka meminta sedekah atas nama kelompok kecil, lemah, miskin, terpinggirkan, dan disabilitas, namun dipergunakan untuk kepentingan dirinya.

Sebagai contoh. Penulis pernah suatu waktu berada di suatu kota besar di Indonesia ini. Penulis menyaksikan dengan mata kepala sendiri, banyak orang cacat dibawa oleh kelompok tertentu dengan menggunakan mobil. Pada saat yang sama, orang-orang cacat ini ditempatkan di traffic light, lalu mereka diperintahkan untuk mengangkat tangan, meminta-minta atau mengeluarkan suara. Penghasilannya pada hari itu kurang, bisa saja ia tidak diberi makan (kasihan!)

Manfaat Beramal Secara Aman

Setiap umat beragama berkewajiban untuk beramal kepada sesama yang berkekurangan. Tentu saja amal yang dilakukan secara aman.

Lantas apakah ada manfaatnya kita beramal?

Beramal tentu ada manfaatnya baik bagi pemberi amal maupun yang menerima amal tersebut. Mari kita coba temukan, apa saja manfaat dari beramal secara aman itu:

1.   Mendapat Pahala dari Allah

Semua agama mengajarkan demikian bahwa orang yang dengan ikhlas melakukan amal baik, entah itu ibadah atau amal kebajikan, akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

Seperti dikatakan dalam Injil Matius bahwa Allah yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu (bab 6 ayat 4).

2.  Kepuasan bathin dari orang yang melakukan amal

Barang siapa beramal dengan niat yang murni untuk membantu sesama yang sangat membutuhkan, akan mendapatkan kepuasan bathin yang tidak dapat dinilai dengan uang atau barang apapun. Pemberian amal yang dilakukan pada waktu yang tepat dan kepada orang yang tepat artinya yang sungguh membutuhkan, apalagi yang memberi langsung menyerahkan kepada orang yang membutuhkan, sudah pasti mendatangkan kepuasan tersendiri.

3.  Kebutuhan hidup terpenuhi

Bagi orang yang menerima amal atau mendapat sedekah, dengan sendirinya kebutuhannya terpenuhi atau sedikitnya berguna untuk dirinya.

Terima kasih yang tulus dari orang yang menerima sedekah atau amal itu merupakan doa tersendiri bagi pemberinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun