Bulan suci Ramadan merupakan suatu kesempatan istimewa bagi umat Islam Indonesia dan umat muslim sedunia karena merupakan bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan.
Bagi setiap umat yang dengan khusuk dan setia menjalaninya, tentu saja kebahagiaan, rezeki dan sukacita selalu datang menghampiri mereka.
Penulis adalah seorang Nasrani, tetapi sungguh meyakini bahwa dengan menjalani Ibadah Puasa pada bulan Ramadan, saudara-saudariku umat Muslim pasti mendapatkan pahala surgawi.
Umat Nasrani khususnya Katolik sendiri sudah sejak Rabu, tanggal 14 Februari lalu telah memasuki masa Prapaskah selama 40 hari 'Puasa dan Pantang' yang juga dikenal dengan Masa Retret Agung.
Itu berarti antara 'ramadan' dan 'Prapaskah' terdapat perbedaan waktu yang tidak terlalu jauh. Umat Nasrani telah memasuki masa Prapaskah lebih awal dari Ramadan. Perbedaan waktunya sekitar 22 hari.
Bagi umat Muslim yang taat, kedatangan bulan suci Ramadan sudah pasti disambut gembira karena merupakan kesempatan untuk menyucikan diri dan mengumpulkan berkah untuk diri pribadi, keluarga dan tentu saja untuk bangsa ini.
Setiap agama memiliki masa khusus untuk berbenah diri menghadapi kebangkitan dan kebahagiaan mulia jaya setelah melewati masa taubat dan pengampunan.
Karena itu kedatangan bulan Ramadan ini selalu disambut dengan ucapan selamat datang bulan suci  'Marhaban ya Ramadan' sebagai suatu ungkapan iman dan perasaan budi sebagai umat Tuhan.
Kedatangan bulan Puasa nan suci ibarat kedatangan tamu agung maka kedatangannya mesti dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Mungkin baik, apabila pada kesempatan nan istimewa ini kita mendalami arti puasa pada Islam dan Katolik.
Arti PuasaÂ