Globalisasi telah mengantarkan orang untuk berpikir global dan bertindak lokal. Â Di tengah arus globalisasi, kita perlu memiliki cara-cara tertentu untuk merawat kebudayaan kita. Salah satu cara telah dipraktekkan selama masa hidupnya Mgr. Anton Pain Ratu SVD (1929-2024) bersama tim khalwat 3 Ber-nya (1971-2007).
Terobosan kebudayaan telah dilakukan oleh Mgr. Anton Pain Ratu SVD. Sang pemerhati dan pembawa perubahan budaya bagi orang Timor itu telah pergi. Â
Dalam setiap kesempatan dialog budaya, beliau selalu menekankan pentingnya berpikir global jauh ke depan menghadapi kemajuan-kemajuan, namun dalam praktek selalu harus mempertimbangkan kearifan-kearifan lokal yang membantu manusia mencapai perubahan.
Bila praktek budaya itu bertentangan dengan iman Katolik dan pelestarian budaya harus ditinggalkan. Namun bila dalam praktek budaya ada hal-hal positif yang membawa perubahan, itulah yang harus dipertahankan sebagaimana juga diminta oleh ensiklik Paus Paulus VI.Â
Perubahan dalam pembangunan dunia ini disponsori oleh tiga kelompok masyarakat itu: Berpendidikan yaitu para guru dan cerdik pandai, Berkedudukan yaitu para pemegang kekuasaan baik pemerintah maupun agama; Â dan Berpengaruh yaitu para ketua adat dan para tokoh budaya.
Mampukah kita sebagai generasi penerus budaya, melakukan terobosan-terobosan kebudayaan untuk melestarikan kebudayaan bangsa kita sendiri?
Selamat jalan Mgr. Anton. Terima kasih untuk perubahan mindset dalam budaya.
Atambua, 09.02.2024
Referensi:
Populorum Progressio, Ensiklik Paus Paulus VI
Pastoral 3 Ber, Sejarah analisis dan praksisnya, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD