Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Caranya Merawat Kebudayaan Kita Sendiri di Tengah Globalisasi Ini?

9 Februari 2024   23:01 Diperbarui: 9 Februari 2024   23:02 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah adat di TTU (sumber: pos-kupang.com)

Globalisasi telah mengantarkan orang untuk berpikir global dan bertindak lokal.  Di tengah arus globalisasi, kita perlu memiliki cara-cara tertentu untuk merawat kebudayaan kita. Salah satu cara telah dipraktekkan selama masa hidupnya Mgr. Anton Pain Ratu SVD (1929-2024) bersama tim khalwat 3 Ber-nya (1971-2007).

Terobosan kebudayaan telah dilakukan oleh Mgr. Anton Pain Ratu SVD. Sang pemerhati dan pembawa perubahan budaya bagi orang Timor itu telah pergi.  

Dalam setiap kesempatan dialog budaya, beliau selalu menekankan pentingnya berpikir global jauh ke depan menghadapi kemajuan-kemajuan, namun dalam praktek selalu harus mempertimbangkan kearifan-kearifan lokal yang membantu manusia mencapai perubahan.

Bila praktek budaya itu bertentangan dengan iman Katolik dan pelestarian budaya harus ditinggalkan. Namun bila dalam praktek budaya ada hal-hal positif yang membawa perubahan, itulah yang harus dipertahankan sebagaimana juga diminta oleh ensiklik Paus Paulus VI. 

Perubahan dalam pembangunan dunia ini disponsori oleh tiga kelompok masyarakat itu: Berpendidikan yaitu para guru dan cerdik pandai, Berkedudukan yaitu para pemegang kekuasaan baik pemerintah maupun agama;  dan Berpengaruh yaitu para ketua adat dan para tokoh budaya.

Mampukah kita sebagai generasi penerus budaya, melakukan terobosan-terobosan kebudayaan untuk melestarikan kebudayaan bangsa kita sendiri?

Selamat jalan Mgr. Anton. Terima kasih untuk perubahan mindset dalam budaya.

Atambua, 09.02.2024

Referensi:

Populorum Progressio, Ensiklik Paus Paulus VI

Pastoral 3 Ber, Sejarah analisis dan praksisnya, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun