Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahun yang Penuh Kenangan Manis dan Pahit

5 Januari 2024   09:18 Diperbarui: 5 Januari 2024   09:21 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak teman dan saudara mengucapkan salam dan proficiat sebagai tanda persaudaraan dan kekeluargaan itu mahal harganya, tidak dapat dibayarkan dengan rupiah. 

Namun yang terpenting adalah mensyukuri rahmat Tuhan dan merayakan kebahagiaan bersama orang-orang tercinta di dekat dan di sampingku.

Itulah hikmah tahun 2023 sebagai pengalaman manis pertama yang kualami selama tahun 2023 yang kini telah pergi namun meninggalkan sejuta kenangan manis.

b.  25 tahun hidup dalam pernikahan

Pada bulan Juli 2023, tepatnya tanggal 7 Juli yang lalu penulis mengalami suatu kenangan manis yang tak terlupakan yaitu boleh merayakan wedding anniversary ke-25. Suatu kenangan manis yang sekali terjadi di dalam hidup yang tidak mungkin dilupakan. Kenangan 25 tahun hidup dalam pernikahan itu sesuatu yang mesti disyukuri, meski perayaannya tak semeriah amat, namun kebahagiaan tidaklah hanya diukur dengan meriahnya sebuah perayaan atau pesta. 

Yang paling terpenting bahwa peristiwa yang hanya satu kali terjadi dalam hidup itu telah dilalui dan merayakannya sebagai sebuah nostalgia indah.

Peristiwa merayakan 25 tahun hidup dalam pernikahan memberi pelajaran yang sangat berarti bagi kami sekeluarga. Bahwa apapun pengalaman yang pernah dilalui selama kurun waktu 25 tahun sebagai suami istri itu tidak pernah luput dari jatuh dan bangun, tertawa dan menangis, air mata kebahagiaan dan air mata kesedihan datang dan pergi silih berganti. 

Sebagai umat beragama, tidak dapat dipungkiri bahwa tangan Tuhanlah yang selalu menatang bahkan menggendong kami di saat-saat mengalami kesulitan, tantangan dan penyakit.

Dan sebagai keluarga yang beragama Katolik tetap meyakini bahwa perkawinan itu monogam, sakramental dan indissolubilitas (tak terceraikan).

Itulah sweet experience kedua yang dialami pada tahun 2023 silam dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman manis dan indah yang tidak dapat dihitung satu persatu.

Bitter  Experience / Pengalaman Pahit

Selama tahun 2023 tidak sedikit juga pengalaman pahit dirasakan. Sebab selalu saja ada kerikil atau onak dan duri tajam diantar rerumputan hijau dipadang belantara kehidupan ini. Setiap orang punya pengalaman pahitnya sendiri-sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun