Bagaimana supaya kita berkenan kepada Allah? Supaya manusia semakin berkenan kepada Allah, maka manusia mesti melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan bahwa dia adalah citra Allah (Imago Dei). Â Sebagai citra Allah, tiga hal yang menjadi makna Natal itu harus dilaksanakan yaitu memuliakan Allah, berdamai dan mengasihi sesama, serta selalu berkenan kepada Allah.
Perayaan Natal Ekumenis merupakan salah satu perwujudan dari keempat macam dialog ekumenis yang diajarkan oleh Konsili Vatikan II dalam Dekrit Unitatis Redintegratio (Pemulihan kembali kesatuan) yaitu:Â
1) Â Dialog Kehidupan atau dialog persaudaraan;Â
2) Â Dialog iman atau liturgis;Â
3) Â Dialog karya atau kerja sama;Â
4) Â Dialog Teologis di antara para ahli.
Dalam sambutan-sambutan baik dari wakil Pemerintah maupun Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Atambua, tersimpul beberapa hal yang hendaknya menjadi perhatian bersama di antara jemaat kristiani baik Katolik maupun Kristen Protestan, yaitu: perhatian pada upaya-upaya ekologis untuk menyelamatkan bumi rumah kita bersama, melalui gerakan menanam pohon untuk kehidupan (aksi tanam pohon), dan gerakan memerangi sampah, melalui kampanye buang sampah pada tempatnya.
Selain itu bersama-sama dengan seluruh masyarakat beragama lainnya menyukseskan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, dan pemilihan legislatif pada 14 Februari 2024 dengan memberikan suara secara bertanggung jawab.
Dan selanjutnya diharapkan dengan merayakan Natal Ekumenis semakin menguatkan hubungan persaudaraan satu sama lain sebagaimana didoakan oleh Kristus sendiri "Ut Omnes Unum Sint".
Sebagai wujud konkret dari perayaan Natal bersama Ekumenis ini para jemaat dari kedua gereja mengadakan ramah tama bersama berupa menikmati hidangan natal, dan rekreasi alias 'Tebe'bersama.