Umat Kristiani menyebut masa persiapan natal itu dengan istilah masa adven atau adventus. Adventus artinya kedatangan.Â
Umat Katolik menandainya dengan lingkaran adven yaitu empat lilin yang dinyalakan berturut-turut mulai Minggu I hingga Minggu IV. Minggu I disebut Minggu: Harapan (hope); Minggu II: Cinta (Love); Minggu III: Sukacita (Joy); dan Minggu IV: Damai (Peace).
Menurut Kamus Gereja Katolik bagi Kaum Awam yang ditulis oleh Pastor Al. Purwa Hadiwardoyo, MSF, masa adven adalah masa liturgi yang berlangsung selama empat pekan menjelang perayaan Natal, yang dimulai pada Minggu Adven I yang dilaksanakan pada hari Minggu yang dekat dengan peringatan Santo Andreas pada tanggal 30 November.Â
Sekali lagi menurut Purwa Hadiwardoyo, masa adven itu sudah dikenal oleh Gereja sejak pertengahan abad VI. Karena begitu pentingnya masa persiapan ini, maka dilakukan berbagai kegiatan yang bersifat kerohanian dan aksi nyata untuk mengisi waktu persiapan tersebut.
Biasanya selama masa adven, umat Kristiani khususnya umat Katolik mengisinya dengan kegiatan pendalaman iman yang disebut Katekese Adventus yaitu tukar menukar pengalaman iman yang dilakukan dalam komunitas-komunitas umat basis dan dalam berbagai kelompok kategorial.
Selain katekese adventus, biasanya dilakukan juga kunjungan oleh pastor atau pemimpin umat yang dikenal dengan kunjungan pastoral atau tourney imam. Pada saat kunjungan pastoral ini ada pembinaan iman, ada pengakuan dosa, dan perayaan ekaristi.
Kegiatan ketiga yang tidak kalah pentingnya sebagai persiapan dekat adalah rekoleksi (re-collect: mengumpulkan kembali) yaitu semacam refleksi iman melalui pengajaran-pengajaran teologis-biblis.
Seluruh kegiatan pada tahap pertama, persiapan natal ini berakhir pada tanggal 24 desember pagi.
Untuk diketahui bahwa selama hari-hari masa adven ini diharapkan umat menjaga ketenangan, tidak melakukan pesta-pesta yang artinya mengurangi makan dan minum yang berlebihan.
Tahap kedua: Perayaan Natal
Natal artinya kelahiran, namun bukan sembarang kelahiran. Tetapi terutama adalah kelahiran Yesus Kristus, Sang Raja Damai. Karena itu lagu-lagu selama masa Natal didominasi oleh damai (peacefull).
Perayaan Natal diawali dengan Upacara Malam Natal yaitu menghadirkan kembali actus Natal yang pernah terjadi 2000-an tahun silam mulai dari panggilan Abraham hingga lahirnya Yesus Kristus, sang Emanuel.