Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Kiat ala Umat Perbatasan RI-RDTL Dalam Membangun Rumah Ibadat Secara Mandiri

21 Oktober 2023   19:41 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:41 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Karena pembangunan yang kita lakukan adalah pembangunan rumah ibadat atau gereja, maka kita tidak bisa hanya mengandalkan diri sendiri dan uang", demikian pengakuan ketua panitia pembangunan, bapak Yosef Un.

Usaha dan jeripayah manusia akan sia-sia bila tidak disertai dengan doa. Karena itu panitia pembangunan sudah sejak awal memulai dengan doa dan didoakan terus menerus tiada putus hingga selesai proses pembangunan dengan baik.

Doa yang tak kunjung putus dan perjuangan manusia yang tiada henti akan menjadi mujizat yang nyata dalam kehidupan. Dan itulah yang terjadi, proses pembangunan gereja ini berjalan sesuai dengan rencana Tuhan sendiri.

Sebab Ia telah berjanji akan menyertai umat-Nya yang selalu mengandalkan Dia dalam doa. Karena itu Ia juga akan menjadikan segala-galanya indah pada waktunya.

"Itulah keyakinan kami umat Paroki Santo Yohanes Pemandi Haliwen akan campur tangan Tuhan dalam pembangunan ini", kata Ketua Panitia dalam laporannya.

Umat antusias mengikuti upacara tahbisan gereja (foto: dokumen pribadi/yosef)
Umat antusias mengikuti upacara tahbisan gereja (foto: dokumen pribadi/yosef)

Menyaksikan keberhasilan umat dan panitia pembangunan rumah ibadat melalui gotong royong dan pemberdayaan umat dan kemandirian ini, Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku berpesan agar cara dan metode kerja pembangunan gereja seperti ini patut dicontohi oleh umat dari komunitas-komunitas lain supaya tidak selalu menadahkan tangan kepada orang atau pihak lain.

Sebab dengan melakukan pembangunan secara demikian, harga diri dan martabat umat sebagai pemilik utama rumah ibadat dihargai dan ditinggikan.

Itulah suatu bentuk saling mendukung dan membesarkan yang diterapkan oleh Panitia Pembangunan Gereja Paroki Santo Yohanes Pemandi Haliwen.

Semoga sharing ini bermanfaat bagi komunitas-komunitas beragama atau pun umat Katolik yang sedang membangun rumah ibadat (gereja) untuk lebih mengutamakan kemandirian umat daripada 'meminta-minta' baik dari pemerintah maupun donatur lainnya.

Salam

Atambua: 21.10.2023

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun