Untuk menjadi pimpinan suatu organisasi termasuk pimpinan parpol, selain kaderisasi, ada juga yang dinamakan pola kedekatan tokoh dengan pimpinan partai. Dalam hal ini Ketum PSI sebelumnya, Giring Ganesha merelakan jabatan tertinggi dalam partainya itu untuk melepaskan jabatannya sebagai Ketum, memberikannya kepada Kaesang Pangarep, dan ia mau menjadi Dewan Pembina. Ini pun tidak lumrah dalam suatu partai politik.
Ya mungkin pertimbangan lain yaitu demi popularitas partai. Sebagaimana kita tahu PSI sedang mencari panggung untuk menuju Senayan, paling kurang pada Pemilu 2024.Â
Siapa tahu dengan mengusung Mas Kaesang, popularitas PSI melonjak dan banyak kadernya bisa melenggang ke Senayan. Itu suatu taktik perang ala PSI.
Ketiga, Faktor X, Putera Presiden
Banyak kali faktor Eks, itu sangat menentukan. Siapakah Kaesang Pangarep itu? Kalau bukan putera bungsu Presiden RI Ketujuh, Joko Widodo, siapapun dia mungkin tidak bisa segampang itu mendapatkan kursi empuk di PSI.
Jadi dalam hal ini PSI pintar bermain "petak umpet politik". PSI memanfaatkan faktor X dari Mas Kaesang untuk meraup popularitas dan dengan itu membuat peta politik Indonesia jadi kacau.
Dan sekali lagi kesimpulannya akan jadi jelas. Siapa yang membuat langit politik Indonesia chaos? Siapa lagi kalau bukan PSI.
Kalau ketiga alasan ini dipakai oleh PSI untuk melapangkan jalan bagi Mas Kaesang Pangarep untuk menjadi Ketua Umum Partai maka setidaknya PSI mempunyai taktik politik sebagai berikut:
Satu, dengan memasukkan dan mengangkat secara "luar biasa" Kaesang Pangarep menjadi Ketum Partai, PSI sudah memenangkan orang Nomor Satu di Indonesia. Â Popularitas PSI menuju Senayan makin mudah. Bahkan bukan hanya Senayan, tapi ke Istana Merdeka pun jadi mudah.
Dua, dengan mengangkat Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI, akan menggaet para politisi muda untuk bergabung dengan PSI. Dengan demikian motto yang selama ini digaungkan PSI sebagai Partainya para Politisi Muda menjadi kenyataan.
Jadi sering kali dalam perpolitikan, mesti ada juga jalan miring atau bahkan jalan pintas, kalau memang jalan biasa tidak bisa ditempuh. Dan itulah yang dialami oleh Kaesang. Semoga sebagai politisi muda, Mas Kaesang mampu mengantarkan PSI menuju kesuksesan sebagaimana yang mereka impikan bagi partainya.
Karena itu PSI sudah memainkan perannya untuk menggaet Mas Kaesang -yang artinya juga menggaet keluarga Presiden Joko Widodo- untuk memimpin PSI dan Indonesia, mudah-mudahan makin banyak Kaesang di seluruh Indonesia digaet untuk bergabung dalam PSI.Â