Bagi masyarakat Dawan, menyuguhkan sirih pinang mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan. Dengan makan sirih pinang bersama, akan menambah kedalaman relasi persaudaraan.Â
Ketiga, Menunjukkan identitas sebagai Orang Dawan
Di mana pun sebuah keluarga Timor, khususnya orang Dawan tinggal dan berada, salah satu hal yang sudah pasti ditemui dan ada adalah kabi' sebagai identitas budaya orang Dawan.
Dan lihatlah ketika sebuah pasangan pengantin orang Dawan yang mengenakan busana adat dan budaya Dawan atau Timor lengkap dengan kabi' dan alu' akan terlihat betul-betul menampakkan identitasnya sebagai orang Dawan/Timor.
Fungsi  Kabi' dan Alu' dalam hidup bermasyarakat
Karena begitu besarnya peranan Kabi' dan Alu' sebagai sarana untuk mempererat silaturahim, maka orang atau keluarga yang tidak memiliki kabi' atau alu' dianggap sebagai orang yang tidak tahu adat.
Karena itu setiap keluarga orang Dawan yang beradat sudah pasti memiliki tempat sirih pinang itu, meskipun mereka sendiri tidak selalu makan sirih pinang, tetapi demi menjaga tali silaturahim, maka keluarga tersebut akan menyiapkan sirih pinang apabila ada tamu.
Kalau ternyata ada tamu yang datang dan tuan rumah tidak mempunyai sirih pinang, maka mereka harus berterus terang menyatakan kepada tamu atau memohon maaf karena sirih dan pinang tidak ada.Â
Meskipun kadang-kadang ucapan maaf karena tidak ada sirih pinang itu hanyalah basa-basi, tetapi sangat dituntut sebagai orang Dawan atau bahkan Timor yang baik.
Karena zaman semakin berubah, maka bentuk dan model kabi' dan alu' pun makin bervariasi, ada yang dibuat dari kayu, ada yang berupa anyaman, dan ada juga terbuat dari aluminium, namun tetap memiliki makna dan fungsi yang sama.Â
Itulah sebabnya pada pekan pameran ekonomi kreatif tingkat Keuskupan Atambua di alun-alun depan keuskupan di Lalian Tolu, ada beberapa stan pameran yang juga memamerkan dan menjual kabi atau tempat sirih bagi kaum perempuan.