4. Mendorong Penggunaan Transportasi Publik
Cara lain yang diusulkan dan dipikirkan bersama adalah lebih banyak menggunakan alat transportasi publik, misalnya angkutan umum (Bus Jakarta), atau Commuter Line. Dengan ini dapat mengurangi asap kendaraan bermotor dan emisi gas di seluruh Jakarta.
5. Â Percepatan Kendaraan Listrik.
Untuk mengurangi polusi udara di kota Jakarta yang kiat pekat, pemerintah diminta untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Jakarta dan kota-kota lain. Tentu ini suatu tawaran untuk semakin mendorong warga masyarakat untuk mengurangi polusi udara di kota Jakarta.
6. Bersepeda atau Jalan Kaki dan Menggunakan Masker
Sebuah usulan yang lebih baik adalah semakin memperbanyak penggunaan sepeda ke kantor dan apabila memungkinkan dapat menempuhnya melalui jalan kaki. Sekali lagi jalan kaki adalah jalan sehat. Dan tentu saja dengan tetap menggunakan masker, agar terbebas dari penyakit ISPA.
Tentu saja ini semua hanyalah upaya-upaya untuk mengurangi polusi atau pencemaran udara di Jakarta. Yang terpenting adalah semua elemen masyarakat ikut berpikir bersama bagaimana mengatasi pencemaran udara yang tentu saja sangat mengganggu aktivitas kerja di ibukota tersebut.
Maka setiap warga Jakarta hendaknya mulailah dari diri sendiri, dari hal-hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, stop penggunaan plastik rumah tangga; dan berusaha menerapkan keenam strategi itu sesuai kemampuan, jabatan dan potensi yang dimiliki supaya kita segera mengakhiri polusi udara di Kota Jakarta.Â
Dan untuk meraih kondisi udara yang lebih baik di Jakarta, saya mengusulkan solusi yang mungkin ekstrim: "Mungkinkah Kota Jakarta "Nyepi" sehari saja seperti yang dipraktekkan dalam tradisi Hindu Bali mulai jam 06.00 s.d. 18.00 dari semua aktivitas, maka langit Jakarta pasti akan bersih kembali".
Sekali lagi, saya mengakhiri opini ini dengan mengutip kembali kata bijak yang mengatakan, "Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi?"Â
Jakarta pada saatnya harus bebas dari polusi. Itu tanggung jawab kita semua.